kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,45   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,80   -2,33%
  • LQ45 816   -17,43   -2,09%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,71   -2,28%
  • IDXHIDIV20 503   -10,10   -1,97%
  • IDX80 118   -2,73   -2,25%
  • IDXV30 125   -2,34   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,65   -1,87%

IMF: Mata Uang Digital (CBDC) Bisa Picu Perpindahan Dana dari Perbankan


Selasa, 12 Juli 2022 / 16:11 WIB
IMF: Mata Uang Digital (CBDC) Bisa Picu Perpindahan Dana dari Perbankan
ILUSTRASI. IMF menilai keberadaan mata uang digital akan memicu pelarian dana dari bank. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menilai keberadaan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) akan memicu pelarian dana dari perbankan ke mata uang digital tersebut. 

Division Chief in the Monetary and Capital Markets Department IMF Tommaso Mancini Griffoli mengatakan, nasabah rentan mencairkan deposito mereka di bank komersial, lalu beralih ke CBDC, meski pelarian dananya lambat. 

Akan tetapi, yang paling dikhawatirkan adalah ketika terjadi krisis, pelarian dana ke mata uang digital tersebut diperkirakan akan cepat. 

Baca Juga: Bank Indonesia Lebih Pilih Mata Uang Digital Ketimbang Aset Kripto, Ini Alasannya

“Dalam kasus CBDC, kekhawatirannya adalah dana akan lari dari simpanan bank, meskipun larinya bisa lambat. Namun pelarian dana bank bisa cepat jika terjadi krisis,” tutur Tommaso dalam Side Event G20: Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery-Digital Currency di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/7).

Meski begitu, ia tidak terlalu khawatir dengan adanya risiko pelarian dana tersebut. Sebab, Tommaso yakin bank sentral akan mendesain CBDC dengan sangat baik, tanpa menimbulkan efek apakah CBDC akan menjadi kompetitif dari aset lain seperti deposito di bank komersial.  

Tommaso mengatakan untuk menghindari pelarian dana tersebut, bank komersial bisa menyiasatinya dengan menawarkan bunga deposito lebih tinggi. Dengan begitu, nasabah akan tetap menempatkan uang mereka di bank komersial.

“Ada pertanyaan apakah bank sentral benar-benar dalam posisi untuk dapat menawarkan sesuatu yang menarik seperti yang ditawarkan oleh sektor swasta. Jadi untuk alasan itu, saya tidak terlalu peduli dengan menjalankan risiko dari deposito bank komersial untuk sekadar melihat,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×