kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IFRC: Varian Delta dorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana COVID-19


Selasa, 29 Juni 2021 / 18:49 WIB
IFRC: Varian Delta dorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana COVID-19
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan penanganan kepada warga yang diduga terpapar COVID-19 di RSUD Cengkareng, jakarta, Kamis (24/6/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia berada di ambang "malapetaka" karena varian Delta yang lebih menular mendominasi transmisi dan membebani rumahsakit di epidemi terburuk di Asia Tenggara, IFRC mengatakan pada Selasa (29 Juni).

“Setiap hari kami melihat varian Delta mendorong Indonesia lebih dekat ke tepi bencana COVID-19,” kata Jan Gelfand, Kepala Delegasi Indonesia dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), seperti dikutip Reuters.

IFRC menyebutkan, butuh peningkatan mendesak dalam perawatan medis, pengujian, dan vaksinasi. Sebab, Indonesia enghadapi keadaan darurat medis yang sudah membanjiri rumahsakit dan mengancam pasokan oksigen medis, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Waspada, varian delta ternyata 6 kali lebih cepat menular dari varian alpha

“Kita membutuhkan tindakan secepat kilat secara global, sehingga negara-negara seperti Indonesia memiliki akses ke vaksin yang diperlukan untuk mencegah puluhan ribu kematian," sebut IFRC.

"Kita harus fokus untuk mendapatkan vaksinasi ke tangan mereka yang paling berisiko dan semua orang dewasa di mana pun untuk menghadapi virus ini,” imbuh IFRC.

IFRC mencatat, Indonesia menghadapi ketidakadilan vaksin global dalam memperoleh 360 juta dosis yang dibutuhkan untuk memvaksinasi setidaknya 70% penduduknya, ambang batas ideal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai kekebalan kawanan.

Melansir data Satgas Penanganan COVID-19, pada Selasa (29/6) ada tambahan 20.467 kasus baru virus corona di Indonesia. Tambahan ini mengantarkan total kasus di negara kita menjadi 2.156.465, tertinggi di Asia Tenggara.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (29/6): Tambah 20.467 kasus, patuhi selalu prokes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×