Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
YOGYA. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengaku terkejut dengan keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM, Senin (17/11).
"Harga minyak dunia turun. Malaysia saja harganya turun, kita kok malah naik," kritik politikus yang akrab disapa Ical dijumpai usai Welcome Dinner Rapimnas Golkar VII di Yogyakarta, Senin (17/11) malam.
Keputusan kenaikan harga BBM harus diikuti dengan kesiapan kompensasi bagi masyarakat kecil dan pengusaha kendaraan umum.
"Rakyat kecil dan pengguna kendaraan umum itu perlu harga minyak yang tetap (tidak dinaikkan)," kata Ical.
Meski keputusan kenaikan harga ialah hak prerogatif Presiden, pemerintah juga harus menjelaskan kepada rakyat maupun DPR RI, kenapa harga BBM dinaikkan. Sebab, subsidi yang menurut Jokowi dialihkan ke berbagai kartu-kartu sakti itu harus dibicarakan dengan dewan.
Dalam APBN 2014, ada kompensasi BBM senilai Rp 5 triliun setahun. Begitu juga pada APBN 2015, ada perencanaan alokasi kompensasi sebesar Rp 5 triliun.
"Harusnya tahun depan ditambah, lebih banyak," kata Ical.
Sebelumnya, Joko Widodo memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Jokowi menetapkan harga baru BBM akan berlaku pada pukul 00.00 WIB terhitung sejak 18 November 2014. (esa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News