kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ibukota tetap Jakarta, pusat pemerintahan di lain kota


Kamis, 09 September 2010 / 13:41 WIB
Ibukota tetap Jakarta, pusat pemerintahan di lain kota


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengungkapkan, banyak pendapat menyarankan pemerintah mengkaji opsi pemisahan ibukota dan pusat pemerintahan. Hal itu merupakan opsi ketiga yang digulirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selain opsi mempertahankan Jakarta sebagai ibukota dan membangun ibukota serta pusat pemerintahan baru.

Hanya saja, pemisahan itu dilakukan dengan membangun sebuah pusat pemerintahan baru dengan tetap mempertahankan Jakarta sebagai ibukota. Model seperti ini terjadi di Malaysia yang memisahkan Kuala Lumpur sebagai ibukota dan pusat pemerintahan di Putrajaya.

"Ibukota tetap disini, pemerintahan kaya model Malaysia, itu mungkin lebih murah dan historisnya tidak hilang," ujar Gamawan usai ramah tamah Presiden dengan wartawan di Istana Negara, Rabu malam (8/9).

Meski demikian, kata Gamawan, Presiden membuka peluang kepada seluruh lapisan masyarakat terus memberikan pendapatnya.

Meski butuh pengkajian mendalam, Gamawan mengimbuhkan, di tingkat pemerintah tetap membahasnya untuk mengambil tindakan jangka pendek terhadap kondisi Ibukota Jakarta. "Penanggulangan jangka pendek tetap kita rapat, keputusannya bagaimana," kata Gamawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×