kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.068   152,66   1,93%
  • KOMPAS100 1.117   26,25   2,41%
  • LQ45 798   25,32   3,28%
  • ISSI 284   2,33   0,83%
  • IDX30 416   14,97   3,73%
  • IDXHIDIV20 470   17,20   3,80%
  • IDX80 124   2,98   2,46%
  • IDXV30 133   3,68   2,86%
  • IDXQ30 132   4,57   3,59%

Ibukota tetap Jakarta, pusat pemerintahan di lain kota


Kamis, 09 September 2010 / 13:41 WIB
Ibukota tetap Jakarta, pusat pemerintahan di lain kota


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengungkapkan, banyak pendapat menyarankan pemerintah mengkaji opsi pemisahan ibukota dan pusat pemerintahan. Hal itu merupakan opsi ketiga yang digulirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selain opsi mempertahankan Jakarta sebagai ibukota dan membangun ibukota serta pusat pemerintahan baru.

Hanya saja, pemisahan itu dilakukan dengan membangun sebuah pusat pemerintahan baru dengan tetap mempertahankan Jakarta sebagai ibukota. Model seperti ini terjadi di Malaysia yang memisahkan Kuala Lumpur sebagai ibukota dan pusat pemerintahan di Putrajaya.

"Ibukota tetap disini, pemerintahan kaya model Malaysia, itu mungkin lebih murah dan historisnya tidak hilang," ujar Gamawan usai ramah tamah Presiden dengan wartawan di Istana Negara, Rabu malam (8/9).

Meski demikian, kata Gamawan, Presiden membuka peluang kepada seluruh lapisan masyarakat terus memberikan pendapatnya.

Meski butuh pengkajian mendalam, Gamawan mengimbuhkan, di tingkat pemerintah tetap membahasnya untuk mengambil tindakan jangka pendek terhadap kondisi Ibukota Jakarta. "Penanggulangan jangka pendek tetap kita rapat, keputusannya bagaimana," kata Gamawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×