Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan barang pada periode Januari-November 2022 masih mengalami surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada selama periode tersebut tercatat sebesar US$ 50,59 miliar.
Nilai tersebut meningkat 35,42% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang nilainya sebesar US$ 34,41 miliar.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyampaikan, hingga kini surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh surplus neraca perdagangan non mieral dan gas (migas).
Baca Juga: BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 5,16 Miliar Pada November 2022
“Surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh surplus neraca perdagangan non migas,” tutur Habibullah
Dia merinci, secara akumulatif neraca perdagangan non migas mengalami surplus, sementara neraca perdagangan migas mengalami defisit. Neraca perdagangan non migas surplus US$ 73,24 miliar, sedangkan neraca perdagangan migas defisit US$ 24,65 miliar.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2022 mencapai US$ 268,18 miliar atau naik 28,16% dibanding periode yang sama tahun 2021. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$ 253,61 miliar atau naik 28,04%.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2022 naik 18,59% dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 12,44%, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 74,15%.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 35,61 miliar (13,28%), diikuti Kalimantan Timur US$ 33,30 miliar (12,42%) dan Jawa Timur US$ 22,87 miliar (8,53%).
Baca Juga: Neraca Perdagangan Diproyeksi Cetak Surplus Bernilai Jumbo, Berikut Kata Ekonom
Lebih lanjut, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2022 adalah Tiongkok US$ 61,39 miliar (34,03%), Jepang US$ 15,58 miliar (8,64%), dan Thailand US$10,09 miliar (5,60%). Impor nonmigas dari ASEAN US$ 30,38 miliar (16,84%) dan Uni Eropa US$ 10,42 miliar (5,77%).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–November 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$ 333,5 juta (1,88%), bahan baku/penolong US$ 35.079,0 juta (26,62%), dan barang modal US$ 7.333,5 juta (28,88%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News