kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil pertemuan Ombudsman-Pertamina, harga BBM mungkin tidak akan turun


Kamis, 28 Mei 2020 / 07:16 WIB
Hasil pertemuan Ombudsman-Pertamina, harga BBM mungkin tidak akan turun
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar pada mobil bermesin diesel di Jakarta, Rabu (26/6). Penggunaan bahan bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel dinilai mampu menghemat impor hingga sen


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia kemungkinan tidak akan turun pada tahun ini. Hasil pertemuan antara Ombudsman Republik Indonesia dengan manajemen PT Pertamina menyatakan harga BBM susah turun dalam kondisi sekarang.

Pertemuan Ombudsman dengan manajemen Pertamina berlangsung pada Selasa (19/5/2020). Pertemuan ini untuk menelusuri penyebab harga BBM di Indonesia yang tidak turun meski harga minyak dunia sempat melemah hingga di bawah US$ 20 per barel/

Anggota Ombudsman RI Laode Ida mengungkapkan, paling tidak ada empat alasan mengapa PT Pertamina (Persero) sebagai penyalur utama BBM di dalam negeri belum menurunkan harga.

"Mereka (direksi Pertamina) telah memberikan penjelasan, dan kami melakukan diskusi tentang itu," kata Laode kepada Kontan.co.id, Rabu (27/5).

Alasan pertama ialah karena harga pokok BBM yang dijual di Indonesia sekarang ini masih menggunakan harga atau komponen biaya sebelum harga minyak mentah dunia anjlok.

Kedua, perusahaan migas plat merah tersebut masih mencermati fluktuasi harga minyak dunia, yang saat ini tren harganya cendung meningkat.

Pada saat pertemuan Ombudsman dengan direksi Pertamina, harga minyak dunia sudah menanjak ke level US$ 30-an per barel, padahal sebelumnya sempat berada di bawah US$ 20-an per barel atau level terendah dalam 18 tahun terakhir.

Ketiga, pertimbangan faktor kondisi keuangan Pertamina. Keempat, kondisi pandemi corona (covid-19) ini menambah kompleksitas lantaran ikut menurunkan konsumsi masyarakat, yang membuat penjualan BBM Pertamina anjlok di masa pandemi ini.




TERBARU

[X]
×