Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu yang terhitung singkat yaitu tiga bulan, Universitas Indonesia mampu merampungkan dan menyerahkan lima ventilator buatannya kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu 24 Juni 2020.
Ventilator yang diberi nama COVENT-20 ini merupakan ventilator jenis mobile atau portabel, hasil kolaborasi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Upaya civitas akademi ini mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah.
Baca Juga: Konfirmasi kasus corona naik tinggi, Gugus Tugas: Tesnya makin banyak dilakukan
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro usai melihat penyerahan langsung ventilator kepada Kepala Gugus Tugas Doni Monardo menuturkan, bahwa masih ada lima ventilator lagi yang sedang dalam tahap uji klinis.
"Apa yang dilakukan oleh Universitas Indonesia sangat membanggakan kami, karena sebagai salah satu pesan dari dunia perguruan tinggi dan juga dunia penelitian dalam waktu yang relatif singkat mereka berhasil membuat sesuatu yang tadinya tidak pernah dibayangkan sebelumnya, karena kita memang di masa lalu tidak pernah membuat atau mengembangkan ventilator," jelas Bambang saat teleconference BNPB pada Rabu (24/6).
Bambang menambahkan COVENT-20 terdiri dari 70% komponen lokal. Kemudian pihaknya juga berharap akan lahir lagi ventilator jenis lainnya lagi.
Saat ini diakui untuk ventilator ICU belum ada, namun diharapkan tidak lama lagi Indonesia mampu memproduksi ventilator ICU yang dibutuhkan dalam perawatan pasien Covid-19.
Baca Juga: Ambil kebijakan soal new normal, Jokowi minta saran ilmuwan
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menambahkan, selain kolaborasi proses pembuatannya dari dua fakultas, untuk pembiayaan dan distribusi juga dilakukan secara kolaborasi. Baik proses pembuatan sampai distribusi nantinya juga bekerjasama dengan ikatan alumni, filantropis dengan metode crowd funding.
Rencananya Ari menuturkan, COVENT-20 akan diproduksi mencapai 300 unit. Kemudian akan diberikan pada rumah sakit - rumah sakit dengan basis donasi.
"Nah ini sangat menarik karena ventilator Ini tadinya tidak ada. Ini merupakan suatu model baru dari pengolahan universitas ya karena ini melibatkan 2 fakultas multidisiplin yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran. Ini adalah suatu kesempatan pada kami ya karena masalah-masalah di dunia ini menjadi sangat dinamis sehingga tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu disiplin," terang Ari.
Baca Juga: Jokowi klaim punya data yang komplet untuk menghadapi wabah virus corona di Indonesia
Ari menyebut pihaknya siap membantu menyumbangkan pemikiran guna menangani Covid-19 ini. Universitas Indonesia sendiri telah terlibat dalam penanganan Covid-19, misalnya mulai dari relawan dari Fakultas Ilmu Keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit UI, dimana Rumah Sakit UI sendiri sudah dijadikan salah satu rumah sakit rujukan untuk perawatan Covid-19.
Tidak hanya itu, melalui Fakultas Farmasi juga sudah menyumbangkan hand sanitizer termasuk juga fakultas-fakultas lain yang tergabung dalam bidang ilmu sosial humaniora.
"Jadi kami juga mempunyai yang namanya policy brief yang mencakup bidang ekonomi, sosial, hukum yang diberikan kepada pemerintah yang isinya adalah sumbangan pemikiran bagaimana Covid-19 ini dapat ditangani karena masalahnya ini ternyata masalah multidimensi," imbuh Ari.
Baca Juga: Kasus corona masih tinggi, Jokowi: Masyarakat berperan besar menekan jumlah kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News