Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beberapa komoditas pangan masih tinggi akibat dari dampak situasi global. Harga komoditas energi dan pangan global yang meningkat serta gangguan pasokan akibat konflik Rusia-Ukraina menjadi penyebab.
“Jadi tren kenaikan harga bukan memproteksi harga tapi langsung ekonomi masyarakat, kesejahteraan masyarakat dari lonjakan harga yang akan terjadi,” kata Peneliti Departemen Ekonomi Center Of Strategic and International Studies (CSIS) Adinova Fauri dalam Media Briefing yang bertajuk Ancaman Kenaikan Harga Pangan di Indonesia, Selasa (31/5).
Oleh karenanya hal pertama yang perlu dilakukan pemerintah yaitu memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Perlindungan sosial yang dilakukan pemerintah yaitu dengan memberikan subsidi atau bantuan langsung kepada masyarakat.
Baca Juga: Para Ekonom Memperkirakan Tingkat Inflasi Mei 2022 Melandai
“Memang perlu ada cara untuk menutupi beban subsidi atau bantuan langsung tersebut. Misalnya dengan menambah pajak ekspor untuk komoditi yang sedang melambung agar subsidi yang diberikan secara langsung kepada masyarakat tidak membebani fiskal negara,” ujar Adinova.
Selanjutnya, pemerintah harus memastikan ketersediaan pasokan komoditas pangan. Adinova menambahkan, impor dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menekan harga yang meningkat.
Pemerintah juga dihimbau untuk segera melakukan reformasi tata kelola kebijakan pangan. hal ini juga dapat dijadikan sebagai antisipasi selanjutnya ketika mengalami krisis pangan akibat melambungnya harga komoditas pangan.
“Misalkan ketika ada kecenderungan harga pangan naik, maka impor otomatis bisa dilakukan jika sudah ada tata kelola kebijakannya,” imbuh dia.
Baca Juga: Laju Inflasi Mei 2022 Tak Setinggi April 2022
Untuk langkah jangka panjang, pemerintah perlu melakukan inovasi dan percepatan adopsi teknologi untuk petani dan pekebun untuk meningkatkan produksi pertanian dalam negeri.
“Hal ini perlu untuk meningkatkan produksi pertanian dalam negeri. Seperti yang diketahui selama pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19 dan diperparah oleh perang Rusia–Ukraina,” sambung dia.
Adinova menyebut, adanya penurunan ekspor dari negara negara lain juga memperparah harga komoditas di pasar global. Oleh karenanya banyak pemerintah yang mengambil kebijakan restriksi. Tujuannya, untuk melindungi pasar domestiknya dan kebutuhan domestiknya. Hal ini juga menambah tekanan pada harga komoditas dan harga pangan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News