kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Gabah Turun, Beras Masih Tinggi, Ini Saran Pengamat Pertanian


Senin, 27 Februari 2023 / 21:21 WIB
Harga Gabah Turun, Beras Masih Tinggi, Ini Saran Pengamat Pertanian
ILUSTRASI. Harga gabah mengalami tren penurunan, namun harga beras di tingkat konsumen masih betah di atas harga eceran tertinggi. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gabah mengalami tren penurunan, namun harga beras di tingkat konsumen masih betah di atas harga eceran tertinggi. Penurunan harga gabah tersebut disebabkan oleh beberapa hal.

Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, sejak keluarnya surat edaran penetapan harga batas bawah dan atas untuk pembelian gabah/beras oleh Badan Pangan Nasional pada 20 Februari kemarin, berdampak pada penurunan harga gabah di tingkat petani. Padahal penerapan harga fleksibilitas tersebut baru berlaku Senin (27/2).

Ia menjelaskan, surat edaran tersebut dikhawatirkan dapat menjadi senjata bagi pihak tak bertanggung jawab untuk menekan harga gabah petani. Terlebih lagi aturan batas atas dan bawah dari surat edaran tersebut juga tidak menyebutkan syarat kualitas kadar gabah atau beras yang ditetapkan dengan fleksibilitas tersebut.

Baca Juga: Serikat Petani Mengeluhkan Harga Beras Anjlok Jelang Panen Raya

"Kekhawatiran surat ini untuk kira-kira begini; orang pemerintah aja cuma membeli segitu, masak kita diminta membeli lebih. Dengan cara itu kalau petani tidak punya pilihan alternatif dan dia didesak oleh kebutuhan yang mendesak ya akhirnya dilepas juga," jelas Khudori kepada Kontan.co.id, Senin (27/2).

Selain itu, turunnya harga gabah belum diiringi dengan turunnya harga beras disebabkan karena prinsip pasar beras yang asimetris. Dimana ketika harga gabah yang tinggi itu akan dengan cepat ditransmisikan dalam bentuk harga beras di level konsumen yang tinggi pula.

Namun sebaliknya jika harga gabahnya jatuh justru tidak akan cepat, atau bahkan tidak diikuti oleh penurunan harga beras di level konsumen.

Selain itu, faktor anjloknya harga gabah lantaran awal panen saat ini dibarengi dengan musim hujan. Hal ini menyebabkan kualitas gabah yang dipanen turun.

Untuk mengatasi potensi harga gabah yang kemungkinan akan terus turun Khudori menyarankan, agar pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional untuk mengeluarkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah/beras yang baru.

"Mestinya keluarkan HPP jangan fleksibilitas yang dikeluarkan. Fleksibilitas ini untuk Bulog, mandatory untuk Bulog, tidak mengikat pelaku usaha swasta tapi pelaku usaha swasta bisa memanfaatkan ini. Tapi kalo HPP peluang untuk terjadinya moral hazard kecil karna satu harga," jelasnya.

Sedangkan untuk mengatasi awal panen yang berbarengan dengan musim hujan, perlu adanya bantuan dryer bagi petani/penggilingan untuk menjaga kualitas gabah agar tidak turun sehingga harga tidak jatuh.

"Ketika harga di level gabah turun dan harga beras ngga turun bapanas harus turun segera keluarkan HPP. HPP itu perlu. Kementerian teknis penting juga bantuan dryer buat petani/penggilingan," ujarnya.

Baca Juga: Harga Gabah Mulai Turun, Badan Pangan: Harga Beras akan Terdampak Perlahan

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyampaikan, harga gabah di tingkat petani terus mengalami penurunan. Ia menyampaikan, dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto harga gabah kering panen (GKP) hari ini ada yang sampai Rp3.500 per kg, dari yang sebelumnya Rp5.600 per kg sebelum dikeluarkannya pengumuman tersebut.

"Petani bangkrut sebangkrut-bangkrutnya, apalagi ini di Jawa Timur sudah mulai 50% panen raya," keluh Henry.

Menurutnya dengan Badan Pangan Nasional membuat kebijakan yang mengarahkan tentang harga batas atau dan bawah atau kisaran fleksibilitas rentan dimanfaatkan pembelinya untuk ambil harga terendah.

"Terbukti harga gabah petani turun drastis dengan adanya pengumuman tersebut," sambungnya.

Senada dengan Khudori, ia juga berharap pemerintah segera menetapkan HPP gabah/beras terbaru ketimbang menetapkan harga batas atas dan bawah pembelian gabah/beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×