kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,20   9,85   1.06%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga cabai yang melambung diprediksi bertahan hingga akhir Februari


Minggu, 02 Februari 2020 / 22:31 WIB
Harga cabai yang melambung diprediksi bertahan hingga akhir Februari
ILUSTRASI. Harga cabai terus melambung


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga cabai masih tinggi hingga awal Februari. Bahkan, rata-rata harga cabai rawit merah di wilayah Jakarta sudah menembus Rpp 90.000 per kilogram.

Berdasarkan pantauan dan wawancara yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, diperkirakan harga cabai masih akan melambung hingga akhir Februari atau menunggu hasil tanam Januari 2020 dari sentra produksi.

"Musim panen cabai diperkirakan baru akan terjadi pada Maret sampai dengan April 2020," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).

Baca Juga: Masa penen terlambat, harga cabai meroket

Kemendag menilai, tingginya harga cabai saat ini disebabkan banyak hasil panen yang rusak di beberapa daerah sentra produksi seperti  Banyuwangi, Lumajang, dan Jember, Kediri, dan Blitar. Panen yang rusak ini pun disebabkan adanya peningkatan penyakit pada tanaman cabe serta kondisi kekurangan air pada akhir 2019.

Suhanto mengaku, pada akhir Januari Kemendag sudah mengecek pasokan cabai di sentra produksi yakni Kediri dan Blitar,  dan produksi cabai di tempat tersebut berkurang 40% hingga 60% dari kondisi normal.

Bahkan, harga di Kediri dan Blitar sudah mencapai Rp 40.000 hingga Rp 43.000 per kg untuk cabai merah keriting, Rp 47.000 hingga Rp 48.000 per kg untuk cabai merah besar dan Rp 52.000 hingga Rp 73.000 per kg untuk cabai rawit merah.




TERBARU

[X]
×