kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hadapi Ketidakpatian Ekonomi Global, 2 Sektor Ini Perlu Jadi Fokus Pemerintah


Selasa, 13 Desember 2022 / 22:23 WIB
Hadapi Ketidakpatian Ekonomi Global, 2 Sektor Ini Perlu Jadi Fokus Pemerintah
ILUSTRASI. Pangan dan energi penting diperhatikan di tengah ketidakpastian ekonomi


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian global masih akan dihadapi ketidakpastian yang tinggi di tahun depan. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk menghadapi perekonomian 2023.

Ekonom Senior Indef Aviliani menilai bahwa pemerintah perlu fokus dalam memperkuat sektor-sektor yang bisa berpotensi menjaga perekonomian Indonesia dan mendongkrak nilai ekspor. Sektor tersebut adalah sektor pangan dan energi.

"Pangan dan energi menurut saya industri pokok penting yang perlu dipikirin oleh pemerintah. Mana sih industri yang punya kompentisi yang tinggi untuk kita berikan insentif dan itu menjadi andalan ekspor kita," ujar Avi dalam  acara Indef: Efek Resesi Global Terhadap Ekonomi Politik Indonesia 2023, Selasa (13/12).

Dari sektor pangan, Avi melihat bahwa sektor tersebut harus menjadi perhatian pemerintah lantaran Indonesia memiliki potensi yang besar dari segi pertanian jika dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu, sektor pangan menjadi sektor penting dalam menjaga ketahanan pangan di dalam negeri.

"Jadi industri pangan itu penting, (akan ada) krisis pangan dunia, kita harus ambil momentum itu karena kita lebih punya potensi," katanya.

Baca Juga: Wall Street Melonjak Setelah Inflasi AS Lebih Rendah Ketimbang Prediksi

Sama halnya dengan sektor pangan, Avi menilai bahwa sektor energi juga harus menjadi fokus pemerintah. Pasalnya, saat ini kebutuhan akan energi menjadi fokus banyak negara lantaran kebutuhan energi semakin meningkat permintaannya.

Ia menegaskan, apabila Indonesia tidak mampu memperbaiki struktur ekspor, maka yang terjadi adalah neraca dagang Indonesia akan mengalami defisit. Pada akhirnya, hal tersebut juga akan berimbas kepada nilai tukar Rupiah yang kian melemah.

"Nilai tukar kita itu kan selalu melemah, menguat sebentar, melemahnya lebih banyak sehingga kesenjangan itu akan terjadi," tutur Avi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×