kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Gubernur BI Prediksi The Fed Hanya Gunting Suku Bunga Dua Kali di 2025


Minggu, 15 Desember 2024 / 12:20 WIB
Gubernur BI Prediksi The Fed Hanya Gunting Suku Bunga Dua Kali di 2025
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025.

Awalnya, Perry memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed akan terjadi empat kali pada 2025. Namun, mengingat inflasi global yang terus meningkat, maka ia menduga The Fed hanya akan menurunkan sebanyak dua kali.

"Inflasi global, ini yang kami perkirakan Fed Fund Rare tahun depan kemungkinan hanya turun dua kali setelah sebelumnya saya perkirakan empat kali, jadi dua kali," ujar Perry dalam acara Seminar KAFEGAMA: Menuju Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju, Sabtu (14/12).

Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan 2 Kali Tahun 2024 Ini

Selain inflasi global yang terus meningkat, rencana peningkatan tarif impor tinggi oleh Donald Trump juga menjadi pemicunya.

Perry melihat, akan sulit untuk melakukan intervensi imbas suku bunga AS yang sangat tinggi, FFR yang akan turun sedikit, dan suku bunga obligasi pemerintah AS alias US Treasury yang sangat tinggi.

Dalam paparannya, yield US Treasury akan meningkat ke 4,7% pada 2025 dan 5,0% di 2026 karena membengkaknya defisit fiskal dan utang pemerintah Amerika.

"Tapi yang susah adalah yang memang jangkanya 10 tahun sama 30 tahun. Itu naiknya tinggi Karena utang pemerintah Amerika," kata Perry.

Menurut Perry, itu yang membuat Indonesia harus menjaga stabilitas ekonomi kita dari kondisi global.

Perry menduga, pertumbuhan ekonomi global juga akan menurun menjadi 3,1% pada 2025 dan 3,0% pada 2026 imbas dari ketidakpastian global yang terus bergejolak serta efek terpilihnya Trump dengan kebijakan American First yang akan membawa perubahan besar pada lanskap geopolitik dan perekonomian global.

Baca Juga: BI Perkirakan The Fed Pangkas Suku Bunga November dan Desember Masing-Masing 25 bps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×