kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat UMKM Perluas Pasar hingga Rambah Pasar Ekspor


Jumat, 21 Januari 2022 / 19:08 WIB
Geliat UMKM Perluas Pasar hingga Rambah Pasar Ekspor
ILUSTRASI. Produk tas anyaman Syam's Handicraft asal Pati, Jawa Tengah.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

Sementara, Mistianingrum, pemilik usaha Bamboo Arum Straw belum sempat melakukan ekspor, lantaran adanya pandemi Covid-19. Namun sebelumnya sejak tahun 2018, ia sudah mengekspor sedotan bambu ke United Kingdom dan Italia.

"Saya tahun 2020 itu sudah selesai urus semua syarat ekspor mandiri dengan nama perusahaan kan selama ini lewat orang lain. Eh malah ada pandemi, itu kendala. Sekarang kita permintaan domestik juga belum balik normal," ceritanya.

Selama pandemi Mistiani melakukan inovasi dengan membuat produk bambu untuk home decor. Inovasi ini muncul dari permintaan buyer asal Italia dan Albania. Dari permintaan tersebut Mistiani justru mampu menambah jenis produk buatannya selain sedotan bambu.

Kini selain sedotan bambu mistiani juga terus mengembangkan inovasi produk home decor yang berbahan dasar bambu. Hanya saja untuk permintaan produk home decor ke pasar ekspor masih kecil dibandingkan dengan sedotan bambu.

"50.000 pcs perbulan sedotan bambu. Home decor dia seni jadi permintaan belum banyak kayak sedotan, masih 500 pcs," ungkapnya.

Saat pandemi, mistiani mengungkapkan, terjadi penurunan omzet tiap bulannya hampir 75%. Saat ini, saban bulannya omzet yang dapat dikantongi hanya sekitar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta. Hal tersebut tak lepas dari sektor pariwisata yang masih belum pulih sepenuhnya.

Adapun untuk kiat bagi UMKM yang ingin merambah pasar ekspor mistiani menyebut pelaku usaha harus memperluas jejaring komunitas. Lewat jejaring selain informasi pasar mistiani juga menyebut ada potensi untuk berkolaborasi dengan UMKM lain.

"Jangan pantang menyerah, konsisten inovatif dan adaptif. Ikuti pelatihan dari pemerintah karena bisa perluas jaringan dan bisa kolaborasi," imbuhnya.

Baca Juga: Ciptakan Narasi Inspiratif, BRI Fellowship Journalism Ingin Dorong UMKM Bangkit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×