kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat UMKM Perluas Pasar hingga Rambah Pasar Ekspor


Jumat, 21 Januari 2022 / 19:08 WIB
Geliat UMKM Perluas Pasar hingga Rambah Pasar Ekspor
ILUSTRASI. Produk tas anyaman Syam's Handicraft asal Pati, Jawa Tengah.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

Selanjutnya, ada Pemilik CV Tri Utami Jaya Nasrin H Muhtar yang memiliki spesialisasi produksi olahan daun kelor. CV Tri Utami Jaya yang memiliki pabrik pengolahan daun kelor berstandar internasional terbesar, pertama dan satu-satunya di NTB. Saat ini pabrik Tri Utami Jaya memiliki kapasitas produksi 200 ton per hari.

Tak hanya itu, produk daun teh kelor keluaran pabriknya juga telah dipasarkan hampir ke 13 negara di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa. Terbaru, Tri Utami Jaya tengah menyiapkan ekspor daun teh kelor ke Madrid. Olahan kelor Nasrin yang akan diekspor ke Madrid nantinya melalui diaspora Indonesia disana.

"Saya tahun ini siap ekspor untuk kapasitas yang besar. Sebelumnya kita kecil-kecil ribuan teh kelor, buat kapasitas besar kita siap tahun ini. Terakhir kirim baru 10 kilogram ke Belanda dan Belgia, di awal tahun ini," kata Nasrin.

Nasrin juga mengolah daun kelor menjadi produk herbal yang dibantu dipasarkan apotek Kimia Farma dan beberapa hotel di Indonesia. Tak hanya menjadi teh, Nasrin juga mengolah kelor menjadi masker wajah, sabun, hingga camilan.

Baca Juga: Talenta Wirausaha BSI Ciptakan UMKM Berkualitas

"Saya ingin ada inovasi nanti tidak hanya daunnya saja tapi juga batang, akar hingga buah kelor. Bisa ada mie kelor, bakso kelor, sampo kelor, handbody kelor, minyak kelor," imbuhnya.

Omzet perbulan yang dikantongi Nasrin rata-rata ialah Rp 50 juta. Namun awal pandemi lalu, Nasrin dalam tiga bulan mampu meraih omzet hingga Rp 4 miliar lantaran adanya program pemerintah daerah yang membantu pemasaran produknya.

Kelor memiliki kandungan yang kaya vitamin dan mineral, yang dipercaya mampu meningkatkan imunitas. Tak heran olahan kelor banyak dicari masyarakat saat pandemi.

Ke depan, Nasrin berencana memperluas lahan budidaya kelor hingga 1.000 hektare. Kini Nasrin bersama para petani kelor lainnya di NTB memiliki total luasan lahan budidaya sekitar 250 hektare. Dengan luasan yang ditingkatkan Nasrin optimis dapat memenuhi permintaan pasar global. Selama ini permintaan kelor di pasar global baru dipenuhi oleh negara India dan juga Afrika.

Sama seperti Syahrial, Nasrin menyebut bagi UMKM yang ingin merambah pasar ekspor selain harus memperluas jaringan juga harus menyiapkan ketersediaan bahan baku dari produknya. Pelaku usaha harus memiliki komitmen dalam memenuhi permintaan ekspor termasuk juga kualitas dari produk.

"Bahan baku dipenuhi dulu, lalu kualitas izin sertifikasi itu penting kalau mau ekspor," ujarnya.

Baca Juga: BSI Salurkan Pembiayaan ke Segmen UMKM Senilai Rp 38,3 Triliun Sepanjang 2021




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×