Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pengamat sekaligus Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, redenominasi rupiah memang berpeluang akan berdampak positif bagi Indonesia.
"Bisa (positif), dalam sejarah beberapa negara berhasil, beberapa gagal," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (10/11/2025).
Ia menjelaskan, dampak utama dari redenominasi rupiah terutama dirasakan secara psikologi.
Adapun, yang perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan adalah dampaknya pada sistem terutama keuangan, perbankan, ATM, hingga akutansi.
Pasalnya, sektor tersebut perlu langsung mengadaptasi program mereka agar bisa jalan secara benar.
Tonton: Ekonom Celios: Redenominasi Butuh 10 Tahun Persiapan, Bukan Tergesa-gesa
"Dengan itu perlu sosialisasi dan persiapan yang sangat baik atau sempura. Karna hal ini, sistem mesti langsung beralih secara serentak bersamaan agar tidak ada standar ganda yang bisa menimbulkan chaos," terang dia.
Kesimpulan:
Pengalaman sejumlah negara yang gagal melakukan redenominasi menjadi pelajaran penting bagi Indonesia agar lebih berhati-hati. Keberhasilan penyederhanaan nilai rupiah tidak hanya bergantung pada aspek ekonomi, tetapi juga kesiapan sistem keuangan, infrastruktur teknologi, dan sosialisasi yang menyeluruh. Tanpa koordinasi lintas sektor dan komunikasi publik yang kuat, redenominasi justru berisiko menimbulkan kebingungan dan ketidakstabilan ekonomi.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Belajar dari Negara yang Gagal Melakukan Redenominasi"
Selanjutnya: Kupon Sukuk ST015 5,45%, Ini Cara Investasi Syariah dengan Modal Mulai Rp 1 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













