kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Fund Manager Usul Defisit APBN Dinaikkan Jadi 3% PDB, Purbaya: Jangan Dulu


Senin, 20 Oktober 2025 / 16:32 WIB
Fund Manager Usul Defisit APBN Dinaikkan Jadi 3% PDB, Purbaya: Jangan Dulu
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan pertemuan dengan 12 fund manager di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (20/10/2025).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan pertemuan dengan 12 fund manager di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (20/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Purbaya mengaku sempat mendapat usulan dari fund manager agar defisit Anggaran Pendapatan Negara (APBN) diperlebar menjadi 3% dari produk domestik bruto (PBD).

Sebagaimana diketahui, dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara di atur bahwa batas defisit APBN tidak boleh melebihi 3% dari PDB.

“Ada yang nanya, apakah kamu akan menembus 3% bahkan diusulin, tembus aja 3% dari PDB (defisit APBN). Saya bilang sama mereka, ini kan anggarannya belum optimal penyerapannya,” tutur Purbaya kepada awak media, Senin (20/10/2025).

Baca Juga: Ditanya Soal Rencana Penurunan PPN oleh Fund Manager, Ini Jawaban Purbaya

Purbaya menyebut, defisit APBN bisa dinaikkan apabila penyerapan anggaran belanja sudah digunakan secara optimal, tepat sasaran, dan tepat waktu tanpa kebocoran. Ia menegaskan bahwa jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka kenaikan defisit justru akan memperbesar potensi kebocoran.

Sebagaimana diketahui, realisasi belanja negara hingga September 2025 masih lambat, atau mencapai Rp 2.234,8 triliun atau baru terserap 63,4% dari outlook (Lapsem) APBN 2025 yang sebesar Rp 3.527,5 triliun. Melambatnya belanja negara ini dikarenakan penyerapan realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah yang juga lambat.

“Jadi kita akan lihat ke depan seperti apa. Itu mungkin di atas itu kita akan dipertimbangkan kalau pertumbuhan kita sudah stabil di atas 6%. Kalau di atas 6%, saya nggak perlu lagi itu. Karena pajaknya kan naik kenceng,” tandasnya.

Baca Juga: Purbaya Yakinkan Fund Manager: Saya Seperti Koboi, Tapi Semua Dihitung dengan Baik

Berikut daftar fund manafer yang hadir:

1. Fidelity Management Research - Christopher Bartoli

2. Capital Research Global - Chau Nguyen

3. CLSA Indonesia - Daniel Oen

4. CLSA Indonesia - Novita Tjia

5. CLSA Indonesia - Sarina Lesmina

6. PT Schroders Investment Management - Aditya Sutandhi

7. Ashmore Asset Management - Kemal Razindyaswara

8. Eastspring Investments - Linda Lauwira

9. Batavia Prosperindo Aset Manajemen - Sonny John

10. Allianz Global Investors Aset Manajemen - Octavius Prakarsa

11. BRI Manajemen Investasi - Herman Tjahjadi

12. BNI Asset Management - Marlina Tri Maharani

Baca Juga: Purbaya: Ekonomi Mulai Pulih, Kelas Menengah Jadi Kelompok Pertama yang Menikmati

Selanjutnya: BCA Cetak Laba Bersih Rp 43,4 Triliun Per September 2025

Menarik Dibaca: 8 Zodiak yang Paling Lucu dan Suka Bercanda, Gemini Termasuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×