Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit APBN hingga September 2025 mencapai 1,56% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp 371,5 triliun.
Posisi tersebut melebar jika dibandingkan dengan posisi defisit APBN di Agustus 2025 yang sebesar 1,35% PDB.
Meski mencatatkan defisit, hingga periode tersebut pemerintah tidak melakukan gali lubang tutup lubang utang. Hal ini terbukti dari keseimbangan primer yang mencatatkan surplus sebesar 18 triliun, atau 16,4% tergadap target defisit keseimbangan primer dalam outlook APBN 2025 sebesar Rp 109,9 triliun.
“Keseimbangan primer masih mencatat surplus Rp 18 triliun, menunjukkan konsolidasi fiskal yang terus berlanjut,” tutur Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Total Tunggakan Pajak Rp 60 Triliun, DJP Targetkan Penagihan Rp 20 Triliun Tahun Ini
Sebagaimana diketahui, Keseimbangan primer surplus adalah kondisi ketika pendapatan negara lebih besar dari belanja negara, tidak termasuk pembayaran bunga utang. Sebaliknya, keseimbangan primer defisit adalah pemerintah tidak dapat membiayai pengeluaran utangnya (pokok dan bunga) hanya dari pendapatan negara, sehingga harus menerbitkan utang baru untuk menutupi kekurangan tersebut.
Adapun mengungkapkan bahwa pelebaran defisit APBN pada September 2025 ini terjadi lantaran realisasi belanja negara lebih besar jika dibandingkan dengan penerimaan negara yang masuk.
Tercatat, realisasi pendapatan negara hingga Juli 2025 mencapai Rp 1.863,3 triliun atau setara 65% dari outlook.
Realisasi tersebut mengalami penurunan 7,2% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai sebesar Rp 2.008,6 triliun.
"Meskipun lebih rendah dibandingkan periode yang sama secara nominal, tekanan ini bersumber terutama dari penurunan harga komoditas global yang mempengaruhi penerimaan perpajakan, khususnya di sektor migas dan tambang," ujar Purbaya.
Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 2.234,8 triliun per Juli 2025 atau setara 63,4% dari outlook. Realisasi tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.251,8 triliun.
Baca Juga: Purbaya: Minat Beli Investor Global Membaik, Tak Lama Lagi Asing Banyak Masuk ke RI
Selanjutnya: 10 Pulau Terindah di Asia 2025 Menurut CN Traveler, Bali Nomor Berapa?
Menarik Dibaca: 11 Pasangan Zodiak yang Paling Cocok untuk Menikah, Taurus dan Cancer Langgeng
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News