kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Erick Thohir Siap Perluas KEK Kesehatan di Daerah, Sesuai Arahan Presiden Prabowo


Kamis, 26 Juni 2025 / 22:09 WIB
Erick Thohir Siap Perluas KEK Kesehatan di Daerah, Sesuai Arahan Presiden Prabowo
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan), Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani (kiri) dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (kanan) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di KEK Kesehatan Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025). KEK Kesehatan Sanur seluas 41,26 hektare itu ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun serta menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri untuk berobat di BIH dengan berbagai fasilitas dan layanannya. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/n


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kesiapan penuh untuk mewujudkan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam memperluas pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, pada 25 Juni 2025.

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam transformasi layanan kesehatan nasional.

Baca Juga: Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Dibangun di Bali

“Presiden Prabowo telah memberikan arahan yang sangat jelas: negara harus hadir dan menjadi pelopor dalam menjamin kesehatan rakyat. KEK Kesehatan adalah jawaban konkret atas tantangan itu,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya.

Ia menyoroti tingginya angka masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, yang mencapai dua juta orang per tahun dan menguras devisa sekitar Rp 150 triliun.

“Demi menjawab tantangan kemandirian sektor kesehatan ke depan, kami akan melibatkan BUMN di sektor kesehatan dan farmasi, serta berkolaborasi erat dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat realisasi KEK Kesehatan di wilayah lain,” tambah Erick.

Kementerian BUMN berencana mengoptimalkan peran holding BUMN farmasi yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma, serta holding rumah sakit BUMN di bawah naungan Pertamina Bina Medika (IHC).

Sinergi antar-BUMN ini difokuskan pada peningkatan layanan kesehatan berstandar internasional, penguatan riset dan inovasi medis, serta perluasan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan unggulan.

Baca Juga: Prabowo Resmikan KEK Khusus Kesehatan di Sanur Bali

Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan bahwa pengembangan KEK Kesehatan bukan hanya untuk mengurangi ketergantungan pada layanan kesehatan luar negeri, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam pemerataan kesejahteraan dan kemandirian bangsa.

Pemerintah menargetkan pengembangan KEK Kesehatan dapat menarik investasi triliunan rupiah dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

Kehadiran KEK Kesehatan di berbagai daerah juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional melalui sektor kesehatan dan pariwisata medis.

Selanjutnya: Hari Terakhir Perdagangan Bursa di Pekan Ini, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing

Menarik Dibaca: Endeavor Indonesia Dorong Startup Fokus pada Bisnis Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×