Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan empat poin penting yang mendesak dilakukan negara untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan SBY dalam pidato kenegaraan di hadapan DPR dan DPD RI dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-68 di Gedung DPR, Jumat (16/8).
Pertama, pentingnya mengelola perekonomian Indonesia dengan baik di tengah ketidakpastian perekonomian global. Pengelolaan ekonomi yang baik dan terukur merupakan kunci utama Indonesia tidak ikut terseret krisis ekonomi dunia yang sudah melanda negara-negara lain di dunia.
"Saya sering mendapatkan pertanyaan dari banyak pihak menyangkut resep yang dimiliki Indonesia sehingga tetap bertahan pada krisis global saat ini. Saya jawab bahwa pengelolaan ekonomi Indonesia selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan terukur," tutur SBY.
Prinsip kehati-hatian dan terukur itu terlihat saat pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga mengurangi subsidi BBM karena dinilai tidak tepat sasaran kemudian mengalokasikannya untuk pembangunan infrastruktur di pedesaan untuk meningkatkan konektivitas dan pembangunaan yang merata di seluruh tanah air.
Selain itu, kondisi perekonomian yang baik di Indonesia juga disokong oleh jumlah penduduk Indonesia yang usia produktifnya cukup banyak, terjaganya stabilitas ekonomi dan keamanan serta masifnya gerakan kewirausahaan. Bahkan, belakangan ini, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi di dunia dengan predikat investment grade.
Kedua, pentingnya memelihara kerukunan antar umat beragama. SBY menegaskan, bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan karena itu kemajemukan itu harus dimaknai sebagai anugerah dan harus dikelola secara bijak sana.
"Kita harus mencegah benturan dan kekerasan komunal yang akan menganggu ketentraman warga negara," imbuhnya.
Karena itu, SBY mengingatkan bahwa negara bertanggungjawab sepenuhnya atas keberadaan individu dan kelompok minoritas memiliki kebebasan memeluk dan menjalankan agama.
Ketiga, menyukseskan pemilihan umum. Mengingat pada tahun depan Indonesia akan menyelenggarakan perhelatan demokrasi sekali lima tahun untuk memilih anggota legislatif dan presiden dan wakil presiden.
SBY menjamin, proses pelaksanaan Pemilu 2014 akan berjalan secara jujur, adil dan bebas. Ia meminta agar para elite politik dan pemerintah untuk menjamin kebebasan warga negara memilih calon pemimpin mereka ke depan.
Keempat, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keutuhan Indonesia telah menjadi harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Karena itu, pemerintah akan menjaga keutuhan NKRI dan tidak membiarkan sejengkal pun dicaplok oleh asing dan siapa pun.
Secara khusus, SBY menyinggung Aceh yang telah mengalami kemajuan dan kini menjadi bagian dari NKRI secara utuh dan tanpa konflik kepentingan yang berujung pada perpecahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News