Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perlambatan ekonomi yang terjadi di China berpengaruh terhadap kinerja ekspor tanah air. Ekspor Indonesia turun 10,98% ke negeri tirai bambu tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor ke China dari Januari 2014 hingga Juni 2014 sebesar US$ 8,98 miliar. Nilai ekspor menurun 10,98% dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 10,08 miliar. Ekspor ke China juga melorot 7,99% menjadi US$ 1,33 miliar pada bulan Juni jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan barang komoditi ekspor yang paling tinggi penurunannya adalah barang-barang mineral. Akumulasi penurunannya dari Januari-Juni 2014 mencapai 19,71% bila dibanding periode sama tahun lalu. Nilai ekspornya turun menjadi US$ 28,4 miliar. "Selain itu, karet dan barang-barang dari karet pun turun 40,76% akumulasi Januari-Juni 2014," ujar Suryamin di Jakarta, Senin (4/8).
Ekspor Indonesia ke Jepang juga melorot. Selama Januari 2014 hingga Juni 2014 ekspor ke Jepang US$ 7,11 miliar atau turun 12,79% dari periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 8,15 miliar.
Adapun total ekspor non migas semester pertama 2014 mencapai US$ 73,14 miliar. Nilai ini turun 2,14% dibanding semester pertama 2013 yang sebesar US$ 74,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News