Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Menurut Sri Mulyani, ke depan dalam menghadapi tekanan yang luar biasa berat akibat pandemi covid-19, pemerintah memastikan akan menggunakan seluruh instrumen fiskal, bantuan sosial untuk dapat meminimalkan dampak tekanan ekonomi kepada masyarakat menengah bawah. Hal ini mengingat kelompok masyarakat bawah sangat terdampak akibat pandemi.
"Kita berharap pemulihan konsumsi kelompok menengah atas mulai beraktivitas dan akan memperkuat pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan bantuan sosial yang diberikan pemerintah kita mampu tekan angka kemiskinan dan pengangguran kenaikannya tidak terlalu tinggi," ucap Menkeu.
Baca Juga: Pertumbuhan kuartal II 2021 tercatat 7,07%, BPS: RI resmi keluar dari jurang resesi
Meski demikian, ia mengatakan tren peningkatan kasus Covid-19 akibat munculnya varian Delta berpotensi memberi tekanan terhadap perekonomian pada semester II-2021 mendatang yang akan berdampak pada konsumsi dan ekspor.
Oleh karenanya, Bendahara Negara itu menegaskan pemerintah melalui instrumen APBN akan terus melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Dus pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 diharapkan mampu tumbuh sekitar 4%- 5,7% secara tahunan.
“Kewaspadaan kita masih sangat tinggi terutama karena masih ada sektor yang terpengaruh adanya Covid-19. Ada sektor yang memiliki daya tahan lebih tinggi dan karenanya kita berharap itu akan terus terjaga,” kata Sri Mulyani.
Selanjutnya: Pertumbuhan kuartal II 2021 tercatat 7,07%, BPS: RI resmi keluar dari jurang resesi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News