Reporter: Herlina KD, Anna Suci Perwitasari | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Perekonomian Indonesia masih menunjukkan tren pertumbuhan positif. Tahun lalu, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 6,3%, dan tahun ini diprediksi bisa melonjak menjadi 6,5%.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik ketimbang negara lain. "Di antara semua negara di dunia, tingkat deviasi paling kecil itu Indonesia," katanya, Senin (4/2).
Kalau tidak ada aral melintang, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2012. Ekonom memprediksi pertumbuhan PDB tahun lalu akan ada di kisaran 6,3%.
Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Alexander Sugandi, melihat pada kuartal IV-2012, ekonomi bisa tumbuh 6,2% sehingga secara kumulatif, di 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa 6,3%.
Ekonom BCA David Sumual mengakui, angka pertumbuhan ekonomi di atas 6% sudah cukup bagus bagi Indonesia. Maklum, sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekspor mengalami tekanan berat danĀ merosot hingga 7% dibanding tahun 2011.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro, menuturkan perlambatan ekonomi global menghantam kinerja ekspor nasional. Sehingga, meski masih tumbuh positif, namun setelah dikurangi impor, kontribusinya terhadap pertumbuhan sangat kecil. "Mungkin mendekati nol, mudah-mudahan (kontribusinya) tidak minus," kata Bambang, Senin (4/2).
Akibat kinerja ekspor yang menurun tajam, Bambang memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi 2012 hanya akan ada di kisaran 6,2% dan mendekati ke level 6,3%.
Sementara, untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini, Agus optimistis bisa tumbuh sekitar 6,5%-6,8%. Keyakinan ini berdasarkan kebijakan yang akan mendorong konsumsi masyarakat, seperti kenaikan penghasilan tidak kena pajak, percepatan realisasi anggaran, dan juga aplikasi investasi ke Indonesia yang begitu tinggi.
David sependapat dengan Agus. Ia memprediksi, konsumsi masyarakat akan meningkat drastis pada tahun ini. Sementara, laju investasi juga makin deras sehingga bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, ia mengingatkan Indonesia belum bisa mengandalkan ekspor untuk mendongkrak pertumbuhan tahun ini.
Sebagai pengganti, Eric menyarankan, pemerintah memperbaiki mekanisme belanja anggaran agar bisa merata sepanjang tahun. "Perlu ada percepatan pembangunan infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,7%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News