Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diramal akan menaikkan bunga acuannya lagi sebesar 25 basis points (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan digelar pekan depan. Sehingga, hingga September ini BI diperkirakan telah menaikkan bunga acuannya mencapai 150 bps ke level 5,75%.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sebelum RDG mendatang, Federal Open Market Committee (FOMC) juga bakal menggelar pertemuan untuk pengambilan keputusan terkait kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
Josua bilang, probabilitas kenaikan bunga acuan The Fed di bulan ini melebihi 90%. "Sehingga cukup banyak pengaruhnya terhadap gerak rupiah," kata Josua di Gedung DPR, Rabu (19/9).
Saat yang bersamaan, China juga akan melakukan aksi balasan atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengenakan tarif impor baru terhadap berbagai produk impor China.
Hal ini juga akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. "Jadi untuk meredam itu semua BI diperkirakan untuk naik suku bunga 25 basis points," tambahnya.
Josua menilai, level bunga acuan BI 5,75% sampai akhir tahun cukup untuk meredam defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Di sisi lain, dampak pembatasan impor juga diperkirakannya mulai terasa menjelang akhir tahun nanti.
Ditambah lagi, pemerintah juga telah mengupayakan agar devisa hasil ekspor (DHE) masuk ke dalam negeri. "Jadi harapan itu akan meningkatkan suplai dollar sehingga CAD di kuartal ketiga dan keempat bisa agak sedikit menurun," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News