Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca transaksi berjalan Indonesia yang selama ini mencatat defisit menjadi salah satu sumber pelemahan nilai tukar rupiah saat Indonesia diterpa gejolak eksternal.
Di kuartal kedua tahun ini, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) mencapai 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Level itu melebar dibanding kuartal sebelumnya sebesar 2,29% dari PDB.
Direktur Eksekutif Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengatakan, dalam kondisi normal, CAD tidak menjadi persoalan. Sekalipun, CAD melampaui batas aman 3% dari PDB.
"Sebenarnya dalam kondisi normal CAD kita 3% bukan suatu masalah. Kajian kami sampai 3,5% tidak menimbulkan masalah besar," kata Doddy di DPR, Rabu (19/9).
Lebih lanjut menurut Doddy, dalam kondisi normal CAD justru menjadi cerminan bagi investasi asing. "Kalau tidak ada defisit maka tidak ada peluang bagi mereka untuk masuk tapi yang jadi masalah sumber investasinya tidak masuk," tambahnya.
Meski demikian menurutnya, rupiah bukan menjadi satu-satunya mata uang yang mengalami pelemahan. Selain rupiah, euro, yuan, dan poundsterling juga mengalami pelemahan akibat dollar Amerika Serikat (AS) menjadi mata uang terkuat sejak awal tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News