kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Prediksi Danareksa, pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,1%-5,2%


Rabu, 19 September 2018 / 16:51 WIB
Prediksi Danareksa, pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,1%-5,2%
ILUSTRASI. Front Office Danareksa Sekuritas


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Danareksa memprediksi ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini akan tumbuh di rentang 5,20% hingga 5,30%, kemudian di tahun 2019 sebesar 5,10-5,20%.

Lebih lanjut, Danareksa optimis di tahun 2020 ekonomi Indonesia akan tumbuh antara 5,30% hingga 5,40% dengan motor pertumbuhan ekonomi didorong konsumsi rumah tangga, peningkatan investasi, dan ekspor.

Head of Economic Research Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution dalam keterangan resminya, Rabu (19/9) mengatakan beberapa pertimbangan pertumbuhan ekonomi di antaranya di topang oleh sektor ekspor dan investasi yang diproyeksi masih tumbuh sejalan dengan ekspansi ekonomi dunia. Konsumsi rumah tangga pun diproyeksi tumbuh relatif stabil atau sedikit membaik.

Terkait dengan rupiah, Damhuri menegaskan bahwa nilai tukar rupiah saat ini masih mungkin bergejolak akibat normalisasi kebijakan moneter dan ekspansi fiskal Amerika Serikat (AS), kekhawatiran atas perang dagang AS-China, dan kenaikan harga minyak dunia karena geopolitik, yang dapat memperlebar Current Account Deficit (CAD).

Suku bunga acuan Bank Indonesia, pun dinilai berpotensi kembali dinaikkan menjadi 5,75% - 6% pada tahun ini dan 5,5% – 6% pada tahun depan.

“Nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan di bawah nilai fundamentalnya karena faktor eksternal, tapi tekanan tersebut akan mulai mereda pada tahun 2019 dan 2020,” ujar Damhuri.

Menurutnya, upaya yang sudah dilakukan BI tepat dalam meredam depresiasi rupiah, di antaranya menaikkan bunga acuan 125 bps yang diikuti kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN), sehingga investasi di SUN mulai menarik kembali.

Selain itu, BI juga melakukan dual intervention demi menjaga volatilitas rupiah dan likuiditas dan sekaligus stabilisasi pasar SUN. Sehingga Danareksa perkirakan tekanan terhadap rupiah dapat mereda, untuk akhir tahun 2018.

“Prediksinya rupiah akan di kisaran Rp. 14.400 per dollar Amerika Serikat dan di tahun 2019 sekitar Rp. 14.300,” ujar Damhuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×