kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Ekonom ini proyeksikan ekonomi bisa tumbuh 4,3% jika corona selesai akhir kuartal II


Minggu, 22 Maret 2020 / 14:50 WIB
Ekonom ini proyeksikan ekonomi bisa tumbuh 4,3% jika corona selesai akhir kuartal II
ILUSTRASI. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

Kedua, IKS juga telah membuat pertimbangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan asumsi wabah ini terus berlanjut melewati akhiri kuartal II-2020 dan akhirnya pemerintah mengambil langkah lockdown di kuartal III-2020. Eric menjelaskan empat skenario penting terkait ini.

Pada skenario pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sebesar 4,0%. Ini juga sejalan dengan asumsi rata-rata tahunan harga minyak dunia di level US$ 40 per barel dan rata-rata tahunan kurs rupiah sebesar Rp 14.300 per dolar AS.

Skenario kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sebesar 3,8% seiring dengan asumsi dengan rata-rata tahunan harga minyak dunia di level US$ 30 per barel dan rata-rata tahunan kurs rupiah sebesar Rp 14.300.

Skenario ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa merosot di angka 3,5% bila rata-rata tahunan harga minyak dunia di level US$ 30 per barel dan rata-rata tahunan nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.500.

Baca Juga: Simak tujuh langkah kebijakan yang ditempuh BI demi mendorong pertumbuhan ekonomi

Skenario keempat, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya bisa di 2,5% seiring dengan asumsi rata-rata tahunan harga minyak sebesar US$ 30 per barel dan rata-rata tahunan kurs rupiah sebesar Rp 15.000.

Selanjutnya, pemerintah juga telah menggelontorkan paket stimulus fiskal yang dibarengi dengan pelonggaran moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral. Menurut Eric, stimulus-stimulus tersebut memang perlu, tetapi efektivitasnya akan terlihat setelah dijalankan.

"Mestinya bisa terlihat bagaimana hasilnya dalam watu sekitar 1 bulan sampai 1 kuartal pasca digulirkan. Nanti bisa dilihat, salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan adalah survei penjualan retail," tambah Eric.

Eric juga menegaskan, stimulus-stimulus tersebut juga bisa semakin terasa efektivitasnya bila wabah ini telah berhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×