kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Ekonom ini proyeksikan ekonomi bisa tumbuh 4,3% jika corona selesai akhir kuartal II


Minggu, 22 Maret 2020 / 14:50 WIB
Ekonom ini proyeksikan ekonomi bisa tumbuh 4,3% jika corona selesai akhir kuartal II
ILUSTRASI. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

Kedua, IKS juga telah membuat pertimbangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan asumsi wabah ini terus berlanjut melewati akhiri kuartal II-2020 dan akhirnya pemerintah mengambil langkah lockdown di kuartal III-2020. Eric menjelaskan empat skenario penting terkait ini.

Pada skenario pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sebesar 4,0%. Ini juga sejalan dengan asumsi rata-rata tahunan harga minyak dunia di level US$ 40 per barel dan rata-rata tahunan kurs rupiah sebesar Rp 14.300 per dolar AS.

Skenario kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sebesar 3,8% seiring dengan asumsi dengan rata-rata tahunan harga minyak dunia di level US$ 30 per barel dan rata-rata tahunan kurs rupiah sebesar Rp 14.300.

Skenario ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa merosot di angka 3,5% bila rata-rata tahunan harga minyak dunia di level US$ 30 per barel dan rata-rata tahunan nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.500.

Baca Juga: Simak tujuh langkah kebijakan yang ditempuh BI demi mendorong pertumbuhan ekonomi

Skenario keempat, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya bisa di 2,5% seiring dengan asumsi rata-rata tahunan harga minyak sebesar US$ 30 per barel dan rata-rata tahunan kurs rupiah sebesar Rp 15.000.

Selanjutnya, pemerintah juga telah menggelontorkan paket stimulus fiskal yang dibarengi dengan pelonggaran moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral. Menurut Eric, stimulus-stimulus tersebut memang perlu, tetapi efektivitasnya akan terlihat setelah dijalankan.

"Mestinya bisa terlihat bagaimana hasilnya dalam watu sekitar 1 bulan sampai 1 kuartal pasca digulirkan. Nanti bisa dilihat, salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan adalah survei penjualan retail," tambah Eric.

Eric juga menegaskan, stimulus-stimulus tersebut juga bisa semakin terasa efektivitasnya bila wabah ini telah berhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×