kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom IKS: Dengan bansos, konsumsi rumah tangga bisa positif di kuartal III


Selasa, 11 Agustus 2020 / 20:19 WIB
Ekonom IKS: Dengan bansos, konsumsi rumah tangga bisa positif di kuartal III
ILUSTRASI. Pedagang menunggu calon pembeli bahan pangan yang dijual di pasar tradisional kawasan Petak Sembilan, jakarta, Rabu (29/07). Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi, mengungkapkan, ketersediaan beras nasional dan bahan pokok pangan lainnya


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan pandemi Covid-19 telah menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Penurunan terjadi terutama pada konsumsi rumah tangga.

Untuk menjaga konsumsi rumah tangga di semester 2-2020, pemerintah telah menghadirkan berbagai bantuan jaringan  sosial dari program pemulihan ekonomi nasional. Bahkan untuk jaringan sosial sendiri mendapat anggaran sebesar Rp 203,90 triliun. 

Baca Juga: Indef menilai program bansos pemerintah belum efektif dorong daya beli di kuartal III

Beberapa program dalam perlindungan sosial itu antara lain bansos tunai, diskon listrik yang diperpanjang, bantuan sembako, dan lain-lain. Adapun program yang baru dihadirkan yakni subsidi gaji bagi pekerja yang pendapatannya di bawah Rp 5 juta. Sehingga pemerintah berharap, bantuan subsidi itu bisa mendorong daya beli masyarakat. 

Menurut Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas  Kebangsaan RI menilai, program-program yang sudah diluncurkan tersebut akan membantu Indonesia dan memulihkan daya beli masyarakat . 

“Tapi soal seberapa efektifnya itu baru akan ketahuan setelah diimplementasikan. Tapi yang jelas program ini akan membantu untuk memulihkan daya beli masyarakat dan menggerakkan perekonomian dibandingkan jika tidak ada bantuan sama sekali,” ujar Eric kepada Kontan.co.id, Selasa (11/8). 

Adapun, Eric juga bilang, sektor-sektor ekonomi yang sudah dibuka bertahap tetap memperhatikan kondisi wabah Covid-19 di daerah. Sebab, pembukaan sektor-sektor ekonomi ini dinilainya akan memberikan kesempatan bagi rumah tangga untuk bekerja dan memperoleh pendapatan lagi. “Tapi sekali lagi mesti melihat perkembangan kondisi wabahnya,” tambahnya. 

Baca Juga: Kabar baik, ibu rumah tangga akan dapat bantuan modal kerja Rp 2 juta per debitur

Eric juga berharap, untuk insentif bagi dunia usaha, khususnya UMKM perlu dipercepat pencairannya agar UMKM dapat terbantu dari sisi biaya produksi. Dengan demikian, Eric yakin daya beli dan konsumsi rumah tangga diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif di kuartal 3-2020. Sayangnya ia belum bisa merinci berapa angka pasti yang diprediksi. 

“Bisa positif konsumsi RT karena perekonomian secara bertahap juga sudah mulai dibuka di kuartal 3-2020, selain itu dana bansos juga sudah mulai banyak tersalurkan,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×