kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom CORE Proyeksikan Inflasi Januari 2023 di Kisaran 0,4% Secara Bulanan


Minggu, 29 Januari 2023 / 20:30 WIB
Ekonom CORE Proyeksikan Inflasi Januari 2023 di Kisaran 0,4% Secara Bulanan
ILUSTRASI. Pedagang menyiapkan kebutuhan pokok yang dijual di pasar Senen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memproyeksikan inflasi pada Januari 2023 secara bulanan diperkirakan sekitar 0,4% month to month (MtM), sedangkan sepanjang 2023 sekitar 3% sampai 4% secara tahunan alias year on year (YoY).

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyebut secara pola setiap bulan, inflasi Januari yang sebesar 0,4% MtM lebih rendah dibandingkan Desember atau bulan sebelumnya.

"Namun, lebih tinggi biasanya dibandingkan dengan bulan setelahnya, yaitu Februari," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Minggu (29/1).

Terkait pendorongnya, Faisal mengatakan biasanya masih ada efek Natal dan Tahun Baru (Nataru) di awal Januari serta Imlek sehingga ada tambahan dorongan demand. Selain itu, juga ada masalah supply yang mana pada Januari tahun ini untuk beberapa bahan pangan, terutama beras, stoknya sudah menipis.

Baca Juga: Ekonom Indo Primer Ramal Inflasi Januari Melandai Jadi 0,5% MoM

Menurut dia, kondisi pada Januari tersebut sudah biasa terjadi setiap tahunnya karena berada di antara masa panen raya dan panen gaduh.

"Panen gaduhnya pada September dan Oktober, setelah panen raya biasanya produksi meningkat, tetapi beberapa bulan sebelumnya, yaitu pada Januari itu turun, lalu akan bertambah lagi stoknya saat panen raya pada Maret," kata dia.

Oleh karena itu, Faisal menerangkan stok yang menurun menyebabkan produksi juga ikut turun sehingga harga bahan pangan menjadi meningkat sehingga mendorong inflasi pada Januari.

Sementara itu, sampai akhir tahun 2023, Faisal menyebut CORE memprediksi inflasi mencapai sekitar 3% hingga 4% YoY. Dia menyebut angka itu lebih rendah daripada tahun lalu sebesar 5,4% YoY, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan inflasi di 2020, 2021, dan sebelum pandemi Covid-19 yang berada di kisaran 3% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×