kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekonom Core nilai penurunan optimisme konsumen bisa karena virus corona


Senin, 06 April 2020 / 16:30 WIB
Ekonom Core nilai penurunan optimisme konsumen bisa karena virus corona
ILUSTRASI. Aktivitas penjualan sembako di sebuah pasar tradisonal kawasan, Perniagaan, Jakarta, Selasa (21/01).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Yusuf pun melihat bahwa kondisi Covid-19 ini masih belum akan selesai dalam waktu dekat. Apalagi dengan melihat bertambahnnya korban baik yang meninggal dan terjangkit sehingga optimisme konsumen untuk saat ini masih akan melemah.

Meski begitu, di tengah kondisi seperti ini pemerintah telah menggelontorkan berbagai macam stimulus dari sisi fiskal untuk menjaga perekonomian Indonesia, salah satunya dengan menjaga konsumsi rumah tangga.

Baca Juga: Analis: Insentif sembako dari pemerintah berefek positif pada emiten barang konsumsi

Menurutnya, usaha pemerintah tersebut esensial dalam menjaga optimisme masyarakat, apalagi di tengah situasi seperti ini.

"Seperti misalnya rencana pemberian kartu pra kerja untuk pekerja sektor informal dan karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), di samping itu ada juga rencana penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada msayarakat berdampak," jelasnya.

Agar racikan tersebut semakin ampuh, Yusuf pun mengimbau agar tindak lanjutnya segera dilaksanakan. Pun halnya, pemerintah juga perlu melakukan validasi data untuk siapa saja yang berhak menerima, terutama untuk BLT sehingga bantuan ini tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×