kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom BCA sebut penguatan kerjasama CMIM positif bagi pasar keuangan Indonesia


Senin, 21 September 2020 / 19:07 WIB
Ekonom BCA sebut penguatan kerjasama CMIM positif bagi pasar keuangan Indonesia
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus 2,33 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 13,07 miliar dolar AS dan imp


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara ASEAN bersama dengan China, Jepang, dan Korea (ASEAN+3) sepakat untu memperkuat kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM).

Langkah-langkah penguatan tersebut antara lain lewat peningkatan porsi fasilitas CMIM IMF De-Linked Portion (IDLP) dari semula 30% menjadi 40%. CMIM IDLP ini adalah fasilitas CMIM yang diberikan kepada negara ASEAN+3 tanpa harus dikaitkan dengan program IMF.

Selain itu, otoritas fiskal dan moneter ASEAN+3 juga sepakat untuk menambah komponen mata uang lokal negara-negara anggota ASEAN+3 dalam fasilitas CMIM.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyambut baik akan hal ini. Menurutnya, ini akan membawa sentimen positif kepada pasar keuangan Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Penguatan kerjasama regional ASEAN 3 difokuskan untuk dorong pemulihan ekonomi

“Positif ke pasar keuangan, kalau misal ada masalah likuiditas bisa langsung diambil. Apalagi di tengah kondisi seperti ini yang ketidakpastiannya masih tinggi. Ini ini bisa memberi confidence,” ujar David kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).

David juga melihat kalau ini bisa menjadi bantalan kedua (secondary buffer) apabila cadangan devisa sebagai bantalan pertama menurun. Akan tetapi, hingga saat ini David melihat kalau cadangn devisa masih lebih dari cukup untuk menopang ketahanan eksternal.

Selain itu, David menilai penguatan kebijakan ini membawa angin segar bagi kondisi likuiditas negara-negara ASEAN+3. Pasalnya, porsi fasilitas CMIM IDLP dinaikkan.

“Biasanya kan kalau mau dapat pinjaman harus ada conditional. Namun, dengan adanya porsi yang dinaikkan ini, jadi bisa mendapat pinjaman tanpa harus konsultasi dengan IMF lebih besar dan bisa sewaktu-waktu,” tambah David.

Baca Juga: ASEAN+3 perkuat kerjasama CMIM, ekonom INDEF: Positif bagi perekonomian Indonesia

Sebagai tambahan informasi, CMIM merupakan kerjasama keuangan di antara negera-negara ASEAN+3 dalam bentuk fasilitas dukungan likuiditas bagi negara yang menghadapi masalah likuiditas jangka pendek atau kesulitan neraca pembayaran. Kerja sama CMIM dibentuk pada 2010 dengan nilai komitmen kerja sama sebesar 240 miliar dollar AS.

Selanjutnya: Penguatan kerjasama regional ASEAN+3 guna membantu pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×