kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Ekonom BCA Prediksi Inflasi Juli 2025 Naik Jadi 2,41%


Kamis, 31 Juli 2025 / 17:10 WIB
Ekonom BCA Prediksi Inflasi Juli 2025 Naik Jadi 2,41%
Pedagang menata cabai jualannya di gudang grosir Pasar Induk Gadang, Malang, Jawa Timur, Rabu (2/7/2025). Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan inflasi bulan Juli mencapai sekitar 2,41% secara tahunan.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Tekanan inflasi pada Juli 2025 diperkirakan meningkat, seiring dengan naiknya harga bahan pangan dan efek musiman tahun ajaran baru.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan inflasi bulan Juli mencapai sekitar 2,41% secara tahunan (year-on-year/YoY).

“Inflasi Juli 2025 diperkirakan sekitar 2,41% secara tahunan didorong oleh kenaikan harga bahan pangan dan efek seasonal dari biaya pendidikan. Selain itu adanya kenaikan harga BBM non subsidi juga memberikan pengaruh meski tidak signifikan,” ujar David kepada Kontan, Kamis (31/7). 

Baca Juga: Inflasi China Naik pada Juni, Kenaikan Pertama dalam Lima Bulan

David menilai, secara keseluruhan, laju inflasi nasional masih berada dalam batas yang terkendali. 

Hingga akhir tahun, ia memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 2% secara tahunan, sejalan dengan tren panen pangan yang masih cukup baik dalam beberapa waktu terakhir.

Meski demikian, David mengingatkan agar pemerintah mewaspadai potensi tekanan dari sisi eksternal.

“Dari sisi eksternal, kebijakan perdagangan perlu diwaspadai karena dapat mengganggu rantai pasok global. Kebijakan tarif yang tidak menentu dapat memicu kenaikan biaya impor bahan baku dan barang jadi,” jelasnya.

Baca Juga: Laju Inflasi Masih Jinak di Awal Tahun Ini

Selain itu, faktor cuaca juga masih perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi pasokan pangan dan harga komoditas ke depan. 

“Saat ini harga pangan masih dapat dikendalikan karena panen belakangan ini baik,” kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×