Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Peluang Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan 17-18 Juni 2025 dinilai relatif kecil. Hal tersebut terjadi karena tensi geopolitik dan perang Iran-Israel yang saat ini terjadi.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, suku bunga kemungkinan masih akan ditahan, setidaknya dalam waktu dekat.
Menurut David, BI baru saja memangkas suku bunga pada pertemuan sebelumnya, sehingga ruang untuk kembali menurunkan suku bunga dalam waktu cepat menjadi terbatas. Selain itu, ia menyoroti meningkatnya ketegangan geopolitik global yang berpotensi mendorong ekspektasi inflasi ke depan.
"Peluang pemangkasan BI Rate pada RDG Juni relatif terbatas, mengingat peningkatan tensi geopolitik dikhawatirkan akan memicu ekspektasi peningkatan inflasi ke depan," ungkap David kepada Kontan, Senin (16/6).
Baca Juga: BI Diproyeksi Mempertahankan Suku Bunga Acuan 5,5% di Juni 2025
David melanjutkan, dari sisi eksternal, Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat juga diperkirakan akan menunda rencana pemangkasan suku bunga acuannya. Hal ini dinilai akan semakin mempersempit ruang bagi BI untuk melanjutkan siklus pelonggaran moneter dalam waktu dekat.
"The Fed juga berpotensi menunda pemangkasan suku bunga," tambahnya.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pasar diperkirakan akan mengalihkan fokus pada stabilitas nilai tukar dan pengendalian inflasi ketimbang mendorong pelonggaran moneter agresif dalam jangka pendek.
Selanjutnya: Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik Lagi, Dipengaruhi Permintaan dari China
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 16-19 Juni 2025, Daging Semur-Kecap Bango Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News