Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur Indonesia mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan pada Agustus 2020. Berdasarkan data IHS Markit, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan lalu naik ke 50,8.
Ini berarti, menjadi perbaikan pertama kondisi bisnis sejak terpuruk pada bulan Februari 2020 lalu. Kembali masuknya industri manufaktur ke zona ekspansif dipandang menunjukkan adanya peningkatan kondisi kesehatan sektor tersebut, sekaligus bisa menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia di paruh kedua.
Baca Juga: Mantap, indeks manufaktur Indonesia bulan Agustus 2020 melesat ke level 50,8
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, mulai naiknya PMI manufaktur pada Agustus 2020 merupakan indikasi awal akan pulihnya aktivitas manufaktur. Namun, David mengingatkan kalau jangan terbuai, tetap perlu usaha dalam menjaga industri pengolahan kita.
"Tetap harus menjaga jangan sampai muncul masalah di industri manufaktur, seperti contohnya penambahan kasus Covid-19 atau ada Covid-19 di industri tersebut. Jadi harus diperhatikan, jangan sampai ada yang ditutup," ujar David pada Kontan.co.id, Selasa (1/9).
Baca Juga: BKF: Indeks manufaktur ekspansif jadi sinyal positif pemulihan ekonomi di semester II
Akan tetapi, David optimistis kalau industri manufaktur akan terus berjalan membaik. Namun, butuh waktu dan perbaikannya akan berjalan gradual atau bertahap, juga didukung oleh kinerja ekspor yang mulai membaik.
"Perbaikannya akan gradual, dan akan terus meningkat seiring dengan Covid-19 mereda," tandas David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
