kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BKF: Indeks manufaktur ekspansif jadi sinyal positif pemulihan ekonomi di semester II


Selasa, 01 September 2020 / 15:39 WIB
BKF: Indeks manufaktur ekspansif jadi sinyal positif pemulihan ekonomi di semester II
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks manufaktur Indonesia menunjukan perbaikan dan kembali ke level ekspansif yakni 50,8 pada Agustus 2020. Level ini untuk pertama kalinya sejak bulan Februari 2020, atau sejak wabah Covid-19.

Indeks manufaktur Indonesia di bulan Agustus 2020 itu naik dibanding bulan Juli 2020 yang sebesar 46,9.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, perbaikan aktivitas manufaktur yang terus berlanjut akan meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi global, meskipun berbagai risiko masih harus diwaspadai.

“Kasus Covid-19 masih dalam tren peningkatan di dunia dan masih terdapat ancaman gelombang kedua Covid-19. Sehingga dapat menghambat aktivitas perekonomian serta membayangi proses pemulihan ekonomi ke depan”, ujar Febrio dalam keterangan tertulis, Selasa (1/9).

Baca Juga: Mantap, indeks manufaktur Indonesia bulan Agustus 2020 melesat ke level 50,8

Febrio mengatakan, perbaikan aktivitas manufaktur Indonesia juga didukung oleh peningkatan produksi dan pesanan baru. Adapun peningkatan pesanan baru juga didominasi oleh permintaan dalam negeri sementara permintaan dari ekspor masih lemah di tengah situasi pandemi yang masih eskalatif.

Selain itu, peningkatan manufaktur Indonesia juga disebabkan oleh pelonggaran pembatasan sosial di dalam negeri.

BKF melihat, peningkatan kinerja manufaktur menjadi sinyal yang positif bagi prospek pemulihan ekonomi Indonesia pada semester II 2020.

“Sehingga dengan kontribusi per kuartal II 2020 sebesar 20% terhadap PDB dan serapan tenaga kerja per Februari 2020 18,5 juta orang, sektor manufaktur memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Dengan demikian, diharapkan tren pemulihan ini akan terus berlanjut ke depan”, kata Febrio.

Kepala BKF juga bilang, pemerintah akan terus mendorong pemulihan ekonomi, dengan tetap memastikan terjaganya protokol kesehatan melalui penguatan berbagai dukungan kebijakan seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta memastikan implementasinya.

Di saat yang sama, Pemerintah Indonesia dan berbagai otoritas dunia juga terus mendorong pengembangan vaksin yang akan menjadi bagian sangat penting di dalam penyelesaian pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, realisasi positif pada manufaktur di bulan Agustus 2020 ini juga terjadi secara luas di berbagai negara. Beberapa negara besar yang mencatatkan tren aktivitas manufaktur yang ekspansif antara lain Amerika Serikat (53,6), Tiongkok (53,1), dan Eropa (51,7).

Namun, masih ada beberapa negara seperti Jepang (46,6) dan Thailand (49,7) yang belum mampu kembali level positif sejak pandemi. Adapun aktivitas manufaktur di negara Malaysia tercatat di level 49,3 dan Filipina di level 47,3 yang justru kembali terkontraksi pada bulan Agustus, setelah di Juli sempat positif.

Baca Juga: Penerimaan pajak loyo, belanja pemerintah mesti dipangkas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×