kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom Bank Mandiri Ramal Neraca Perdagangan Akan Terus Menyusut hingga Maret


Senin, 13 Maret 2023 / 15:44 WIB
Ekonom Bank Mandiri Ramal Neraca Perdagangan Akan Terus Menyusut hingga Maret
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/2/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan diperkirakan akan terus menyusut pada Februari, bahkan hingga Maret 2023.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan surplus perdagangan Indonesia akan terus menyempit menjadi US$ 3,20 miliar pada Februari, dari US$3,87 miliar pada Januari, di tengah melemahnya harga komoditas. BPS akan mengumumkan data perdagangan Indonesia Februari 2023 pada 15 Maret 2023.

Adapun Faisal menilai, pertumbuhan impor secara tahunan pada Februari terlihat menguat karena persiapan Ramadan. Sementara itu pertumbuhan ekspor diperkirakan akan menurun.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia akan menurun menjadi 3,51% year on year (YoY) pada Februari dari 16,37% yoy pada Januari,” tutur Faisal dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/3).

Baca Juga: Neraca Perdagangan Februari 2023 Diperkirakan Turun Menjadi US$ 3,5 Miliar

Menurutnya, turunnya ekspor sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas dan berkurangnya efek dasar rendah dari larangan ekspor batubara.

“Tekanan ke atas mungkin berasal dari peningkatan Baltic Dry Index pada paruh terakhir Februari 2023, menunjukkan aktivitas perdagangan yang lebih tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, pertumbuhan impor diperkirakan akan menguat menjadi 8,11% dari 1,27% YoY pada Januari 2023 karena perusahaan mulai mempersiapkan perayaan Ramadan. Selain itu, PMI Manufaktur juga tetap berada di wilayah ekspansif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×