Reporter: Umar Tusin | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Kementerian Perekonomian (Kemenko), Susiwidjono Moegiarso mengatakan perkembangan kasus virus corona meningkat empat kali lipat dari tanggal 31 Januari.
Susiwidjono menjelaskan, jumlah yang terinfeksi virus corona dari 11.900 laporan menjadi 43.099 laporan pada hari ini. Kemudian, korban meninggal dari sebelumnya 259 orang menjadi 1.018 orang.
Baca Juga: PHRI: Ada penurunan kunjungan wisatawan 20%-30% gara-gara virus corona
Menurut Susiwidjono, virus corona bisa menggerus pertumbuhan ekonomi sebesar 0,11% - 0,3% dari target pemerintah tahun ini yang sebesar 5,3%. Pasalnya, Susiwidjono memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan mengalami penurunan 1%-2%.
Untuk kegiatan impor, Susiwidjono mengatakan tidak akan berpengaruh banyak, karena hanya hewan hidup saja yang dilarang pengirimannya.
"Data impor binatang hidup kecil sekali tahun lalu hanya US$ 231 ribu, dan hanya dua sampai tiga dokumen dalam setahun," ujar Susiwidjono, Rabu (12/2).
Baca Juga: Gara-gara corona, pendapatan maskapai penerbangan global diramal bakal tergerus
Sedangkan untuk kegiatan ekspor, Susi memprediksi akan mengalami penurunan.
"Ekspor ke China share-nya 16,8% atau US$ 28 miliar yang didominasi produk tambang batu bara,dan CPO. Di tengah virus corona harga komoditas ini akan terpukul lagi, dan neraca dagang akan memperbesar defisit jika tidak kita pikirkan," ujar Susiwidjono.
Selain itu, Susiwidjono mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan inventarisasi untuk mengambil peluang menggantikan ekspor China ke berbagai negara. Menurutnya ekspor China didominasi oleh mobile phone, laptop, dan barang-barang IT.
Baca Juga: Corona mewabah, ekspor Indonesia ke China diprediksi turun di bulan Januari 2020
Saat ini Indonesia belum bisa menggantikan ekspor China, akan tetapi menurutnya ada potensi yang besar dari sektor fashion yang marketnya cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News