Reporter: Umar Tusin | Editor: Tendi Mahadi
"Ekspor ke China share-nya 16,8% atau US$ 28 miliar yang didominasi produk tambang batu bara,dan CPO. Di tengah virus corona harga komoditas ini akan terpukul lagi, dan neraca dagang akan memperbesar defisit jika tidak kita pikirkan," ujar Susiwidjono.
Selain itu, Susiwidjono mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan inventarisasi untuk mengambil peluang menggantikan ekspor China ke berbagai negara. Menurutnya ekspor China didominasi oleh mobile phone, laptop, dan barang-barang IT.
Baca Juga: Corona mewabah, ekspor Indonesia ke China diprediksi turun di bulan Januari 2020
Saat ini Indonesia belum bisa menggantikan ekspor China, akan tetapi menurutnya ada potensi yang besar dari sektor fashion yang marketnya cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News