Reporter: Dyah Megasari |
KEFAMENANU. Naskah soal ujian nasional yang terlambat tiba di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menyebabkan jadwal pelaksanaan ujian diundur hingga sore sekitar pukul 15.00 WITA. Para siswa peserta ujian mengaku lebih khawatir dan bahkan stres. Pengakuan ini setidaknya diungkapkan Geri, Anggi Naitili, dan Via Noe. Ketiganya adalah siswa-siswi SMP Katolik Xaverius Putri.
Ditemui pada Senin (22/4) pagi, mereka mengaku sangat kecewa dengan penundaan jadwal ujian itu. "Kalau ujian dengan pagi, otak kami masih fresh; tetapi kalau sudah siang atau sore, selain panas, juga membuat kami mengantuk, yang otomatis akan mengganggu konsentrasi kami sehingga akhirnya membuat kami stres. Belum lagi kalau kami sampai rumah disuruh orang tua untuk kerja di rumah, terus nanti balik kembali ke sekolah, pasti akan capek sekali," kata Geri yang diamini Anggi dan Via.
Terkait dengan kondisi yang seperti ini, ketiganya berharap ujian nasional (UN) ditiadakan karena sangat membebani para siswa. "Lagian yang menilai dan tahu persis kemampuan kami itu guru-guru kami sendiri, bukan orang pusat, sehingga kami mewakili siswa-siswi di daerah perbatasan meminta pemerintah pusat untuk meniadakan UN," cetus Anggi.
Sementara itu, Ketua Panitia UN SMP/Mts, Emanuel Anunu, yang ditemui terpisah, mengaku bahwa naskah soal UN baru saja tiba pada pukul 2.00 WITA dini hari tadi sehingga belum didistribusikan ke sekolah-sekolah. Sebab, pendistribusian masih membutuhkan konsultasi dengan Bupati TTU.
"Kami sementara rapat dengan para kepala sekolah SMP dan kami berencana akan distribusikan soal UN, tapi kami masih harus konsultasikan dulu dengan Pak Bupati. Untuk Kabupaten TTU, jadwalnya sekitar pukul 15.00 WITA, tetapi itu juga belum pasti," kata Emanuel. (Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News