Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) dan Pemerintah akhirnya menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 dibahas dalam rapat tingkat kedua, rapat paripurna yang akan digelar Jumat (30/10). Rapat paripurna dijadwalkan digelar pukul 09.00 WIB.
Sembilan dari sepuluh fraksi menyetujui kelanjutan pembahasan tersebut. Sementara itu, satu-satunya fraksi menolak RAPBN 2016 yaitu Fraksi Partai Gerindra.
"Standing position Partai Gerindra tetap pada posisi menolak," kata anggota Banggar dari Fraksi Gerindra Willgo Zainar sebelum rapat kerja Banggar dengan Pemerintah ditutup, Jumat (30/10) dini hari.
Sementara itu, hasil kesepakatan RAPBN 2016 antara Banggar dan Pemerintah yaitu asumsi makro berupa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, inflasi 4,7%, dan nilai tukar rupiah Rp 13.900 per dollar AS. Kemudian minyak (Indonesia Crude Palm atau ICP) US$ 50 per barel, lifting minyak 830 ribu barel per hari, lifting gas 1.015 juta barel per hari setara dengan minyak.
Sementara untuk target pembangunan ditetapkan tingkat pengangguran sebesar 5,2%-5,5%, target kemiskinan 9%-10%, gini ratio 0,39, indeks pembangunan manusia (IPM) 70,1.
Disepakati pula pagu anggaran penerimaan negara Rp 1.822,5 triliun dan belanja negara Rp 2.095 triliun. Sedangkan defisit anggaran dipatok sebesar Rp 273,2 triliun atau 2,15% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
