kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

DPR: Penyederhanaan Rupiah Harus Lewat Undang-Undang


Rabu, 04 Agustus 2010 / 17:09 WIB
DPR: Penyederhanaan Rupiah Harus Lewat Undang-Undang


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Penyederhanaaan mata uang alias redenominasi ternyata memang ribet. Selain kondisi ekonomi harus stabil, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) minta langkah penyederhanaan rupiah itu harus lewat undang-undang.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis bilang, redenominasi rupiah membutuhkan aturan yang jelas sebab melibatkan aset negara. “Sebab, ini rawan terjadinya moral hazard dengan timbulnya spekulan,” kata Harry, Rabu (4/8).

Nah, dengan adanya undang-undang, Harry mengatakan bisa mengatur sanksi pidana bagi yang melanggarnya. “Kalau hanya dengan kebijakan Bank Indonesia, mereka tidak berwenang memberikan sanksi pidana,” kata Harry.

Masalahnya, kalangan DPR selaku pembuat undang-undang belum tentu setuju dengan wacana redenominasi ini. Harry mengaku dia dan teman-teman di parlemen banyak tidak setuju. “Bank Indonesia belum bisa mengedarkan uang secara merata, makanya ada perbedaan nilai mata uang antar satu daerah dengan daerah lain,” kata Harry.

Selain itu, kalangan pemerintah juga tidak sependapat dengan wacana tersebut. Mulai dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, hingga Wakil Presiden Boediono mengatakan wacana redenominasi ini perlu kajian lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×