kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong investasi dan perdagangan, Bank Dunia suntik Rp 11,6 triliun ke Indonesia


Sabtu, 19 Juni 2021 / 07:15 WIB
Dorong investasi dan perdagangan, Bank Dunia suntik Rp 11,6 triliun ke Indonesia
ILUSTRASI. Kawasan perkantoran di Jakarta, Selasa (19/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/01/2021.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 800 juta dari World Bank. Jika dikonversikan dengan nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.500 terhadap dollar Amerika Serikat (AS), maka nominal pembiayaan dari Bank Dunia itu setara dengan Rp 11,6 triliun. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan dana tersebut akan dilokasikan untuk reformasi kebijakan investasi dan perdagangan Indonesia. Sehingga mampu membantu mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi dalam negeri. 

Lebih lanjut Febrio bilang pendanaan ini akan dioperasikan melalui dua pilar. Pilar pertama bertujuan untuk mempercepat investasi dengan membuka lebih banyak sektor untuk investasi swasta, khususnya investasi langsung, dan mendorong investasi swasta dalam energi terbarukan. 

Baca Juga: BI: Per 16 Juni 2021, nilai tukar rupiah menguat 0,30% dari posisi akhir Mei 2021

Pilar kedua, mendukung reformasi kebijakan perdagangan untuk meningkatkan daya saing dan pemulihan ekonomi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan komoditas pangan pokok dan bahan baku serta untuk memfasilitasi akses ke input manufaktur. 

Febrio mengklaim, dana tersebut menandakan bahwa World Bank menyambut positif atas komitmen pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi reformasi struktural untuk menghilangkan hambatan investasi dan perdagangan.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mendorong investasi langsung yang berorientasi ekspor, meningkatkan integrasi perekonomian Indonesia ke dalam ekonomi global, mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan non-komoditas, dan meningkatkan daya saing. 

Setali tiga uang, Febrio mengatakan reformasi tersebut akan mendukung transformasi ekonomi dari ekonomi berbasis komoditas menuju yang berbasis pada nilai tambah yang lebih tinggi dan dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi. 

“Pertumbuhan investasi tahun 2021 harus dipastikan positif agar bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mengungkit pertumbuhan ekonomi tahun depan,” kata Febrio dalam keterangan resminya, Jumat (18/6).

Baca Juga: Penyaluran kredit perbankan hingga Mei 2021 menunjukkan perbaikan

Adapun perkembangannya, realisasi investasi di kuartal I-2021 tercatat sebesar Rp 219,7 triliun atau tumbuh 2,3% secara kuartalan (qtq) dan 4,3% secara tahunan (yoy). 

Sebagai informasi, suntikan dana dari World Bank merupakan salah satu perwujudan dari Kemitraan Indonesia dan Bank Dunia sebagaimana tertuang di dalam Kerangka Kerja Kemitraan Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Tahun 2021-2025. 

“Kerangka Kerja Kemitraan ini mengidentifikasi penguatan daya saing dan ketahanan ekonomi sebagai jalur utama untuk menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran,” ujar Febrio.

Selanjutnya: Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal mengerek suku bunga acuan pada 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×