kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Donor plasma konvalesen diharapkan jadi kebaikan yang tak putus


Jumat, 23 Juli 2021 / 21:41 WIB
 Donor plasma konvalesen diharapkan jadi kebaikan yang tak putus
ILUSTRASI. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil sampel darah penyintas Covid-19 sebelum mendonorkan plasma konvalesen di Rumah Lawan Covid Tangerang Selatan, Kamis (24/6).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, pada prinsipnya plasma konvalesen adalah penggunaan cairan plasma darah mengandung antibodi SARS-CoV-2 yang berasal dari penyintas sebagai pengobatan bagi pasien Covid-19.

Adapun syarat seseorang yang dapat mendonorkan plasmanya ialah penyintas yang telah bebas keluhan/gejala minimal 14 hari dan dinyatakan sembuh minimal 3 bulan sebelum pemberian donor.

"Dibuktikkan dari surat keterangan sembuh dari fasilitas kesehatan/dokter, berusia 18-60 tahun, Berat badan lebih dari 55 kg, dan tidak menerima transfusi darah selama 3 bulan terakhir," kata Wiku kepada Kontan.co.id, Jumat (23/7).

Sebelum melakukan donor Wiku menambahkan, orang tersebut harus mengisi formulir, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Hal tersebut guna memastikan golongan darah, titer antibodi, dan skrining penyakit infeksi menular lewat transfusi darah.

Baca Juga: Kapan pasien Covid-19 harus mendapatkan plasma konvalesen?

Manfaat plasma konvalesen sangat beragam diantaranya meningkatkan antibodi, menurunkan jumlah virus pada pasien, menurunkan risiko pasien gejala ringan untuk mengalami gangguan pernapasan berat, dan membantu mempercepat pemulihan pada pasien dengan gejala berat.

"Pada intinya filosofi dibalik gerakan ini adalah bentuk rasa syukur pasien yang sudah sembuh dengan membantu meringankan beban orang yang sedang sakit yang harapannya menjadi kebaikan tanpa putus," jelasnya.

Kebutuhan akan plasma konvalesen meningkat seiring dengan tingginya laju penambahan kasus baru Covid-19. Hal tersebut yang membuat Rachmawati petugas ambulans di Kota Tangerang ikut andil menjadi pendonor. Ia melakukan donor plasma konvalesen pada akhir Januari 2021 lalu.

"Yang mendorong untuk donor plasma karena banyak pasien yang membutuhkan sedangkan saat itu pendonor plasma konvalesen sangat jarang, jadi tergerak untuk membantu," kata Rachmawati.

Sebelumnya Ia menceritakan memang rutin melakukan donor darah. Oleh karenanya melihat kebutuhan akan plasma konvalesen tinggi dan dirinya termasuk dalam kategori pendonor, membuat Rachmawati mantab melakukannya.

Baca Juga: Dari hari ke hari, begini gejala awal terinfeksi virus corona

Adapun sebelum melakukan donor plasma konvalesen, Rachmawati melakukan istirahat yang cukup dan minum air putih yang banyak, serta mengurangi makan makanan yang mengandung protein tinggi. "Itu biasanya agar plasma tidak keruh. Pertama kali donor plasma sedikit pusing, tapi setelahnya normal kembali," imbuhnya.

Alur Ia menjadi pendonor plasma konvalesen ialah, mendatangi langsung dan mengisi formulir yang disediakan oleh PMI dan membawa hasil swab terakhir. "Bagi penyintas yang masih ragu donor, sebisa mungkin yang bisa mendonorkan plasmanya yuk bantu saudara kita yang lain, karena di luar sana banyak sekali pasien yang membutuhkan," ajak Rachmawati.

Pendonor plasma konvalesen lainnya adalah Ester asal Jakarta Timur. Ia sebelumnya memang pernah aktif mendonorkan darah saat duduk dibangku kuliah. Keinginan untuk menjadi pendonor plasma konvalesen datang dari unggahan kawannya yang membutuhkan donor plasma konvalesen.

"Temanku ini yang beneran ngasih link PMI terus ngasih tahu caranya, setelah aku ulik-ulik memang dia kehilangan anggota keluarga karena waktu di ICU butuh darah namun terlambat. Eh pas banget beberapa hari kemudian temanku yang lain posting butuh golongan darah B, dari situ deh aku mulai hubungi yang bersangkutan untuk donor," tutur Ester.

Baca Juga: Kenali lagi! Ini gejala awal terinfeksi Covid-19 dari hari ke hari

Kondisi fisik yang fit menjadi poin yang perlu disiapkan ketika akan menjadi pendonor plasma konvalesen. Tak hanya fisik mental juga perlu dipersiapkan sebelum donor.

"Saya datang langsung ke PMI untuk donor. Persiapan itu kan sejak dari rumah sakit dijaga pola tidur makan dan kan, udah jadi rutinitas abis balik dari rumah sakit. Pola hidup sehat aja. Secara mental itu aku bilang ke diri 'oke gue sehat dan gue mau berguna buat orang lain'," imbuhnya.

Berdasarkan pengalaman Ester saat akan menjadi pendonor plasma konvalesen, Ia diberikan segudang pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya. Mulai dari riwayat penyakit, pernah atau tidak menjalani operasi, apakah pernah menambah tindik.

"Buat penyitas yang masih ragu, just do it, nothing to lose aja. Just do it. Ingat jaman sakit di RS kita ngga tahu obatnya apa, jadi emang apapun yang bisa ngebantu sekecil apapun lu akan ambil. Sama juga yang sakit di ICU, parno yang lagi sakit, parno kerabat yang cari donor itukan lu pernah rasain. Jadi why not helping," ujarnya.

Selanjutnya: Sekjen PMI: Antrian permintaan stok plasma konvalesen capai 4000 orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×