Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam cuitanya di twitter menyatakan akan membantu Indonesia dengan mengirimkan ventilator.
Pengiriman ventilator oleh Donald Trump ini setelah dirinya melakukan komunikasi lewat telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.
Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang dibutuhkan oleh seorang pasien gangguan pernafasan sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen berkurang.
Baca Juga: Surat buat Pak Camat yang melengserkan staf milenial Andi Taufan dari istana negara
Alat kesehatan ini banyak dibutuhkan oleh pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia. Sementara ketersediaan peralatan medis ini sangat terbatas di rumah sakit-rumah sakit rujukan perawatan pasien positif virus corona Covid-19.
Hanya saja ventilator untuk pasien corona Covid-19 yang selama ini impor harganya cukup mahal sekitar Rp 500 juta - Rp 700 juta per unit.
Baca Juga: Presiden Jokowi buka suara tanggapi mundurnya staf khusus milenial Belva dan Andi
Padahal ada dua Badan usaha Milik Negara (BUMN) di dalam negeri yang saat ini mampu memproduksi alat kesehatan ini.
SELANJUTNYA>>>
"Sekarang harganya bisa turun menjadi hanya Rp 10 juta -Rp 15 juta per unit," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sabtu (25/4) melalui akun media sosialnya Facebook dan Instagram.
Baca Juga: Virus corona bisa cepat mati di iklim tropis, ini empat pesan Presiden Jokowi
Menurut Ridwan, saat ini produksi ventilator di BUMN PT Pindad bisa untuk menangani tipe pasien akut. Sementara ventilator PT Dirgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat.
Ridwan menjelaskan, PT Pindad, biasanya memproduksi senjata, bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat ini PT Pindad bisa memproduksi sebanyak 200 unit ventilator per bulan.
Baca Juga: Ventilator lokal made in PT Pindad siap bantu pasien corona, berapa harga jualnya?
Sementara PT DI, yang biasanya memproduksi pesawat terbang, telah bekerja sama dengan ITB dan Yayasan Salman ITB. PTDI juga bisa memproduksi 500 ventilator per minggu.
"Insya Allah, semua rumah sakit yang merawat pasien corona Covid-19 tidak akan kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lagi dan tidak usah impor lagi," kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Hore, Pindad sudah bisa bikin ventilator buat pasien corona, kerjasama dengan UI
Ridwan merasa bangga dengan adanya kerja bersama dari para inventor dan industri di Jawa Barat untuk Indonesia dan kelak dunia dalam menangani masalah virus corona Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News