CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.904   -44,00   -0,28%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Donald Trump ingin sumbang ventilator, dua BUMN ini mampu bikin sendiri


Sabtu, 25 April 2020 / 13:43 WIB
Donald Trump ingin sumbang ventilator, dua BUMN ini mampu bikin sendiri
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan penggunaan Pindad Ventilator Resusitator Manual (VRM) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Pindad VRM yang dirancang dan dikembangkan bersama tim ahli medis dari RSU Pindad ini merupakan alat bantu pernapasan bagi pasien COVID-1


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam cuitanya di twitter menyatakan akan membantu Indonesia dengan mengirimkan ventilator.

Pengiriman ventilator oleh Donald Trump ini setelah dirinya melakukan komunikasi lewat telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.

Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang dibutuhkan oleh seorang pasien gangguan pernafasan sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen berkurang.

Baca Juga: Surat buat Pak Camat yang melengserkan staf milenial Andi Taufan dari istana negara

Alat kesehatan ini banyak dibutuhkan oleh pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia. Sementara ketersediaan peralatan medis ini sangat terbatas di rumah sakit-rumah sakit rujukan perawatan pasien positif virus corona Covid-19.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

BERITA GEMBIRA. Ventilator untuk pasien covid yang selama ini impor dan mahal sekitar 500-700 juta rupiah per unit, sekarang bisa turun menjadi hanya 10-15 juta rupiah per unit produksi PT Pindad untuk tipe pasien akut dan PT DIrgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat. PT Pindad, biasanya memproduksi senjata, bekerja sama dengan UI dan UGM bisa memproduksi 200 ventilator per bulan. Dan PT DI, biasanya memproduksi pesawat terbang, bekerja sama dengan ITB juga Yayasan @salmanitb bisa memproduksi 500 ventilator per minggu. Insya Allah, semua rumah sakit yang merawat pasien covid tidak akan kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lagi dan tidak usah impor lagi. Inilah kerja bersama dari para inventor dan industri di Jawa Barat untuk Indonesia dan kelak dunia dalam menangani masalh covid-19. Dan Insya Allah, optimis #KitaPastiMenang

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil) on

Hanya saja ventilator untuk pasien corona Covid-19 yang selama ini impor harganya cukup mahal sekitar Rp 500 juta - Rp 700 juta per unit.

Baca Juga: Presiden Jokowi buka suara tanggapi mundurnya staf khusus milenial Belva dan Andi

Padahal ada dua Badan usaha Milik Negara (BUMN) di dalam negeri yang saat ini mampu memproduksi alat kesehatan ini. 

SELANJUTNYA>>>



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×