Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
"Sekarang harganya bisa turun menjadi hanya Rp 10 juta -Rp 15 juta per unit," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sabtu (25/4) melalui akun media sosialnya Facebook dan Instagram.
Baca Juga: Virus corona bisa cepat mati di iklim tropis, ini empat pesan Presiden Jokowi
Menurut Ridwan, saat ini produksi ventilator di BUMN PT Pindad bisa untuk menangani tipe pasien akut. Sementara ventilator PT Dirgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat.
Ridwan menjelaskan, PT Pindad, biasanya memproduksi senjata, bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat ini PT Pindad bisa memproduksi sebanyak 200 unit ventilator per bulan.
Baca Juga: Ventilator lokal made in PT Pindad siap bantu pasien corona, berapa harga jualnya?
Sementara PT DI, yang biasanya memproduksi pesawat terbang, telah bekerja sama dengan ITB dan Yayasan Salman ITB. PTDI juga bisa memproduksi 500 ventilator per minggu.
"Insya Allah, semua rumah sakit yang merawat pasien corona Covid-19 tidak akan kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lagi dan tidak usah impor lagi," kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Hore, Pindad sudah bisa bikin ventilator buat pasien corona, kerjasama dengan UI
Ridwan merasa bangga dengan adanya kerja bersama dari para inventor dan industri di Jawa Barat untuk Indonesia dan kelak dunia dalam menangani masalah virus corona Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News