kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

DKI minta Jakpro bangun sirkuit motor di Marunda


Rabu, 06 Agustus 2014 / 21:26 WIB
DKI minta Jakpro bangun sirkuit motor di Marunda
ILUSTRASI. Penulis buku ternama Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki membeberkan kisahnya yang menarik saat dia masih anak-anak.


Sumber: Warta Kota | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun sirkuit motor pertama di Ibukota Jakarta. Pembangunan sirkuit motor itu akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jakarta Propertindo di wilayah Kawasan Marunda, Jakarta Utara.

Rencana pembangunan sirkuit motor pertama di Jakarta itu merupakan ide dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Pasalnya, sirkuit yang ada hanya berada di sekitaran wilayah Bogor yaitu Sirkuit Sentul. Lahan seluas 50 hektar akan dimanfaatkan untuk membangunan sarana olahraga itu. "Jakpro punya lahan 50 hektar di Marunda, paling yang dipakai hanya 15 hektar saja," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, Ratiyono mengaku belum mengetahui lokasi mana yang akan dijadikan lahan untuk pembangunan sirkuit pertama di Jakarta. Dia berencana akan berkordinasi dengan PT Jakpro untuk membahas pembangunan ini.

"Tadi Pak Wagub sudah mengarahkan kerjasama dengan Jakarta Propertindo. Kita akan rapatkan hari Jumat, nanti ketahuan lahannya dimana," kata Ratiyono.

Anggaran yang dikeluarkan untuk membangun sirkuit itu sebesar Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar untuk perlintasan sirkuit. Desain modern dan minimalis akan dirancang dilahan sekitar 15 hektar untuk membangun sirkuit. Lokasi lahan yang dipilih nantinya akan dikaji mengenai kepadatan tanah. Bahkan akan digandeng konsultan ahli untuk melakukan kajian tersebut.

"Arahan dari Pak Wagub harus yang standar jangan yang minimalis. Jadi kira-kira 15 hektar. Sebelum pembangunan ada kajian, kedalaman, kontur tanah, tanah lumpur atau tanah padat. Itu harus dihitung. Pakai konsultan ahli," ucapnya.

Menurutnya kerjasama Pemprov DKI dengan PT Jakpro lebih memudahkan proses pembangunan sirkuit. Pasalnya, modal yang dimiliki PT Jakpro sangatlah besar. Sehingga, Pemprov tinggal menyuntikan anggaran melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).

"Kalau dengan PT Jakpro bisa dalam waktu dekat, kita bisa langsung bangun. Arahan Pak Wagub Jakpro itu kan BUMD DKI punya modal. Pemprov hanya penyertaan modal," kata dia. (Bintang Pradewo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×