Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Proyek jalan tol akses Tanjung Priok terancam molor karena kendala pembebasan lahan. Khususnya untuk lahan ada di wilayah Kali baru dan Simpang Jamea.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), masalah lahan tahun ini harus terselesaikan. "Tahun ini harus selesai, " kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Selasa (5/8).
Lahan yang belum bebas tersebut dalam waktu dekat akan bisa dibebaskan karena akan dikonsinyasikan ke pengadilan. Langkah selanjutnya, pengamanan dan penertiban dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. "Kalau ngotot ya kita konsinyasi ke pengadilan, ambil saja, akan kita ambil paksa," ujar Ahok.
Menurut Ahok, tidak ada lagi pendekatan yang akan dilakukan karena sudah ada harga pasar yang ditetapkan untuk pembebasan lahan. Sebenarnya proyek ini progres konstruksinya sudah mencapai 60%. Kepala Satker Pelaksanaan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Kementerian PU, Bambang Nurhadi mengatakan ditargetkan tol beroperasi pada akhir 2015. Saat ini, masih ada dua seksi di NS 1 dan E2A yang belum selesai akibat pembebasan lahan terkendala
Jalan tol akses Tanjung Priok mencakup lima seksi. Antara lain seksi E-1 ruas rorotan - cilincing, seksi E-2 ruas cilincing - Jampea, seksi E-2A ruas Koja - Simpang Jamea, NS Link simpang Jamea - Yos Sudarso, dan seksi NS Direct Ramp.
Proyek tol ini menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta, yaitu dari arah Timur - Utara dan Barat juga sebaliknya. Juga menjadi bagian dari tol JORR dan tol dalam kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News