Reporter: Gloria Haraito, Widyasari |
JAKARTA. Kelompok usaha Lippo sepertinya tak puas cuma menjadi raja properti. Lihatlah, kini Lippo mulai menggelindingkan bisnisnya ke arena sirkuit balap mobil. Untuk itu, kelompok usaha milik Keluarga Mochtar Riady ini akan menyulap jalanan sepanjang 3,2 kilometer (km) di Lippo Village di Karawaci, Tangerang, menjadi street race.
Ngebut resmi di jalan raya ini belakangan memang populer setelah Singapura pada tahun lalu sukses menggelar adu cepat di jalanan di negara kota itu. Sebelumnya, street race cuma dikenal di Kerajaan Monako. Kemudian menyusul Afrika Selatan dan China.
Keinginan Lippo melaju di sirkuit balap bukan muncul belakangan ini. Kepala Komunikasi Perusahaan PT Lippo Kawawaci Tbk Danang Kemayan Jati menyebut sebetulnya rencana Lippo masuk ke industri balap-an sudah muncul sejak 2006. Kala itu, Carbon World Wide, organisasi penyelenggara balap otomotif internasional, merayu Lippo. Mereka menilai, jalanan di Lippo Village memenuhi standar untuk street race Grand Prix A1 (GPA1) seri kelima pada 2008/2009. “Kami dikelilingi fasilitas umum penunjang yang tidak dimiliki kawasan lain di Jakarta,” tutur Danang.
Memang, rencana lintasan balap itu bakal mengelilingi sejumlah fasilitas umum. Seperti, Rumahsakit Siloam, Hotel Imperial Aryaduta, Karawaci Supermal, Kondominium Golf Karawaci, kawasan restoran dan kafe Benton Junction, serta landasan helikopter alias helipad. Carbon World menganggap berbagai fasilitas ini bisa mempermudah penyelenggaraan GPA1 yang sedianya bakal berlangsung pada 6 Februari−8 Februari mendatang.
Menurut Danang, penyelenggaraan GPA1 ini menelan investasi US$ 15 juta, atau sekitar Rp 170,44 miliar (kurs Rp 11.363/US$). Dana ini seluruhnya berasal dari kas Lippo. Sebanyak 80% dari investasi tersebut untuk ongkos konstruksi lintasan, pit stop, dan bantalan. Sisa 20%-nya untuk persiapan GPA1.
Sayangnya, untuk sementara keinginan Lippo itu tertunda. Hingga kini Federasi Otomotif Internasional atau Federation Internationale de lAutomobile (FIA) belum juga mengeluarkan lisensi untuk sirkuit Lippo Village. FIA beralasan, pembangunan lintasan melewati batas waktu yang ditentukan. Karena itu, penyelenggaraan GPA1 pun terpaksa mundur menjadi 6 November-8 November 2009. “Curah hujan yang tinggi membuat pengaspalan terhambat,” dalih Danang.
Meski begitu, Lippo yakin bisa merampungkan pembangunan sirkuit akhir bulan ini. Maka, meski jadwal GPA1 mundur, Lippo tetap menggelar kejuaraan balap mobil GT Car pada 6 Februari-8 Februari nanti. Lippo pun telah menggandeng Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk menyelenggarakan hajatan ini.
“Keempat kejuaraan ini bakal menampilkan aksi 80 mobil balap dengan 60 orang pembalap,” papar Irawan Sucahyono, Ketua Bidang Olahraga IMI. Ke depannya, Lippo berencana membuat pertandingan balap mobil internasional tiga bulan sekali.
Mengenai akses jalan umum yang bakal terganggu, Lippo mengaku sudah memikirkan jalan keluarnya. Awal tahun ini, Lippo bakal membangun jalan layang yang menghubungkan Karawaci ke Jalan Tol Tangerang. Dan, untuk masyarakat sekitar, perusahaan berencana menyediakan bus yang bertugas mengangkut penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News