Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Pemain lawas di sirkuit balap mobil rupanya tak gentar menghadapi Kelompok Usaha Lippo yang bakal menceburkan diri dalam bisnis yang sama.
PT Sarana Sirkuitindo Utama, pengelola Sirkuit Sentul, tampak santai. Menurut Direktur Utama Sarana Tinton Suprapto, tempat balap permanen tetap memiliki kelebihan. “Bisa test drive dan balapan kapan saja,” ujar Tinton. Lagi pula, mengelola street race juga tidak gampang mengingat arena balapnya jalanan untuk umum.
Lagi pula, nilai aset Sarana Sirkuitindo senilai Rp 500 miliar juga menjadi modal bersaing yang andal. Belum lagi pengalaman mengelola sejumlah balapan berkelas internasional. Di Sentul pernah diselenggarakan adu cepat GP 500, A1, GP2, dan kejuaraan Speed Car.
Tinton yakin, tahun ini Sentul bisa menyelenggarakan 28 kejuaraan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, yakni 20 kejuaraan nasional dan sisanya kejuaraan internasional. Untuk laga skala nasional, Sarana bisa mengantongi pendapatan Rp 350 juta per pertandingan. “Sementara untuk lomba skala internasional, pendapatan kami bisa mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar,” ujar Tinton.
Padahal, untuk ongkos operasional, Sarana hanya menggelontorkan duit sebesar Rp 300 juta per bulan. Duit itu untuk ongkos merawat arena balap seluas 75 hektare dengan 14 tikungan serta membayar gaji 158 orang karyawan. Meski krisis, Tinton tetap yakin arena balapnya tetap bisa menggenggam keuntungan. “Kami akan bertahan dan tetap menjadi pemimpin pasar,” yakin Tinton.
Keuntungan yang menjanjikan itulah yang juga membuat Lippo tergiur. Kepala Komunikasi Perusahaan PT Lippo Kawawaci Tbk Danang Kemayan Jati memberikan gambaran, adu cepat GT Car diperkirakan bakal ditonton 75.000 penonton dengan harga tiket Rp 250.000 per lembar. Dari hajatan ini Lippo bisa mengeduk pendapatan Rp 18,75 miliar. Sedangkan pada pesta GPA1 November nanti, kapasitas penonton bisa mencapai 200.000 orang.
Lippo menjual tiket bagi tenant seharga Rp 850.000 dan Rp 1,2 juta per tiket untuk penonton umum. Dari situ, Lippo bakal mengeduk pendapatan minimal Rp 170 miliar. Itu belum termasuk duit sponsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News