Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan berbagai skenario dampak penyebaran virus corona alias Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada skenario moderat diperkirakan masih mampu tumbuh di atas 4%. Namun pada skenario terburuk, pemerintah melihat ekonomi Indonesia berpotensi hanya tumbuh 2,5% hingga bahkan 0% pada 2020.
Baca Juga: Ada wabah corona, BI: Inflasi Maret diproyeksi 0,11%
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memandang, pertumbuhan di atas level 4% memang tak mustahil. Toh, proyeksi tersebut juga sejalan dengan Bank Indonesia yang kemarin memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,2% - 4,6% di 2020.
Menurut Josua, proyeksi pertumbuhan tersebut berdasarkan asumsi bahwa titik terlemah perekonomian Indonesia akan berada di kuartal kedua. Selanjutnya pada kuartal ketiga dan keempat, ekonomi diasumsikan mengalami perbaikan dengan cukup cepat.
“Konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah akan tetap tumbuh dan menjadi sumber penopang. Meskipun melambat tapi tidak akan sampai negatif kalau dengan skenario moderat ini,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3).
Baca Juga: Antisipasi dampak corona, multifinance juga dapat stimulus dari OJK
Jika durasi penyebaran Covid-19 bisa berakhir pada semester pertama, didukung oleh kebijakan insentif dan stimulus pemerintah serta realokasi belanja pemerintah yang efektif dan optimal, Josua memprediksi konsumsi rumah tangga masih bisa terjaga pertumbuhannya pada kisaran 4% sepanjang tahun ini.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pun masih dapat bertahan di atas 4% pula.
“Investasi juga kelihatannya masih akan tetap tumbuh realisasinya meski akan lebih rendah dari tahun lalu. Sementara net ekspor dengan kondisi seperti ini belum akan berkontribusi banyak,” sambung Josua.
Baca Juga: Dana asing Rp 105,1 triliun telah cabut dari Indonesia sejak awal tahun ini
Menurutnya, pemerintah harus fokus memastikan penanganan kesehatan akibat Covid-19 ini optimal dan menopang daya beli masyarakat demi menjaga konsumsi domestik tetap terjaga. Dengan skenario moderat, Josua memproyeksi ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh sekitar 4,5% tahun ini.
“Indonesia masih sangat jauh dari risiko resesi. Seburuk-buruknya skenario pertumbuhan adalah nol persen yang artinya tidak ada pertumbuhan. Tapi kalau untuk tumbuh negatif sepertinya tidak akan terjadi, apalagi sampai resesi,” tandas Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News